Seringkali kita melihat seorang yang sudah
sukses masih dipandang sinis oleh orang yang belum sukses. “Enak ya dia bisa
beli mobil Jaguar, pasti bisa soalnya dia khan kaya”, atau “Kok artis itu
tampil sebentar tapi dibayar belasan juta, gampang bener hidupnya ya”, atau “
Yah pasti saja dia cepet dapat bisnisnya, khan dia dekat dengan pejabat A,B,
pasti dia yang menang tendernya “. Dan banyak lagi komentar komentar sinis.
Perlu saya tegaskan tidak ada hasil yang serta merta datang tanpa didahului
oleh proses usaha. Banyak orang melihat dari apa yang ada pada seseorang di
kondisinya saat sekarang, tapi mereka tidak melihat kepada prosesnya bagaimana
dia bisa sampai di kondisi sekarang.
Pasti banyak kesakitan jatuh bangun
perjalanan hidup yang sudah dialami, waktu bertahun yang telah disempatkan
untuk selalu kerja keras, komunikasi dengan orang orang tertentu yang positif
dan membangun relasi, kurang waktu santai bersama keluarga, pergi pagi pulang
malam untuk bekerja di luar rumah, berkeliling di bawah panas matahari dan
hujan untuk menjual sesuatu, dicemooh tetangga karena dianggap melakukan
pekerjaan berderajat rendah, mengikuti seminar seminar pengembangan diri dengan
biaya mahal, membeli buku buku bacaan bermutu, hanya bergaul dengan orang orang
positif dan mengurangi bergaul yang tidak perlu walaupun itu menyenangkan,
sampai mungkin ada pengorbanan pengorbanan besar lain yang berisiko demi teguh
kepada tujuan adalah proses hidup si orang sukses yang kita belum tentu tahu,
bahkan belum tentu kita bisa sanggup menjalani tahap tahap susah dan
berjuangnya jika kita dalam posisi orang itu.
Semua apa yang baik yang sedang kita
usahakan saat ini adalah investasi untuk masa depan kita. Buah dari investasi
kita akan kita dapat pada saatnya nanti. Jika kita tidak pernah berinvestasi,
maka tidak pernah akan ada hasil buah yang baik yang bisa kita dapat walaupun
sampai kapanpun kita menunggu. Orang yang bersedia membayar investasi itu yang
akan mendapatkan barangnya.
Tidak ada yang gratis di dunia ini. Itu
sudah hukum Alam yang diungkapkan dalam berbagai gaya bahasa. Siapa menanam
akan menuai, tidak ada makan siang gratis, Karma baik dan karma buruk. Membayar
bukan hanya berkonotasi pada uang tapi ini ungkapan pada usaha baik yang
berkesinambungan dan mengarah kepada tujuan hidup. Bangun pagi setiap hari
selama belasan tahun, keluar uang untuk ikut seminar ini itu, membeli buku buku
keilmuan, menjalin relasi dengan orang orang potensial, terbiasa bersikap
ramah, optimis, seperti yang saya uraikan di atas itu adalah “investasi” . Anda
berinvestasi membayar / berusaha untuk harapan tercapainya tujuan akhir yaitu
“buah sukses” yang bisa Anda terima di masa depan. Tidak ada yang instant dalam
hidup ini. Membayar adalah investasi yang nanti investasi ini akan memberikan
hasil sukses di jangka waktu kemudian.
Kalaupun Anda tidak melakukan pembayaran
investasi baik, maka akhirnya Anda juga harus membayar untuk resiko kegagalan
hidup Anda, hanya dalam konteks yang negative. Misalnya Anda terus saja
bertahan untuk hidup tidak produktif, tidak jelas arah tujuan, bersenang senang
terus, tidak mengembangkan potensi diri, bersikap negative dan sulit
bersosialisasi, nanti dibeberapa tahun mendatang hidup Anda akan nyata nyata
sulit secara ekonomi, mau berobat susah, mau sekolahkan anak susah, terus naik
angkot panas dan hujan karena tidak pernah punya uang untuk mencicil mobil,
hutang menumpuk tanpa jelas bagaimana cara membayarnya, cerai dengan pasangan
hidup karena pasangan mungkin lama lama tidak tahan hidup susah terus, dan
banyak hal susah lainnya. Anda membayar lebih mahal daripada seharusnya Anda
investasi di awal agar kesusahan ini tidak terjadi. Tapi sudah agak terlambat
karena sekarang usia Anda sudah semakin tua sehingga kesempatan sudah makin
kecil bagi Anda untuk bisa bangkit.
Atau jika kita ingin instant mencari
kekayaan cepat dengan cara korupsi, curang dalam pengelolaan uang perusahaan
tempat kita bekerja, mempungli pihak pihak yang bisa kita tekan, maka mungkin
saja Anda akan terlihat sukses secara financial. Tapi tetap saja Anda nantinya
juga harus membayar jika ternyata kecurangan Anda terbongkar. Anda bisa
berhadapan dengan pihak berwajib, pengadilan, mungkin media massa sehingga nama baik dan kredibilitas Anda
hancur, ditinggalkan kawan, relasi bahkan saudara, atau mungkin harus
menghabiskan sisa hidup dalam kurungan penjara. Apalagi jika sebenarnya Anda
adalah orang baik yang terpaksa melakukan hal tersebut karena dorongan
lingkungan, pasti Anda terus merasa berdosa pada hati kecil Anda. Hidup Anda
tidak akan pernah tenang lagi setelah itu karena dihantui rasa bersalah yang
tidak ada obatnya.
Tidak ada sesuatupun yang gratis. Anda
harus membayar, apa itu pembayaran investasi di awal agar Anda bisa memetik
buah hasil sukses di akhir ataupun menerima hasil instant dulu di depan tapi
Anda harus membayar dengan kehancuran di belakang. Hidup adalah pilihan, dan
Anda yang menentukan. Pilihan sudah Anda ambil dan Anda harus menerima
konsekuensinya. Maka jangan salahkan orang lain pada keburukan apa yang sudah
terjadi atau nanti terjadi pada hidup Anda. SEMANGAT SUKSES ( Mirza A. Muthi
)
No comments:
Post a Comment