Beberapa email dari perusahaan yang bertanya seperti
ayam vs telur yang mana duluan sekitar gaji vs prestasi bagi karyawan mereka..
Apa perusahaan harus memberi gaji yang cukup dulu kepada karyawannya, baru bisa
meminta "balasan" prestasi yang tinggi dari karyawan tsb, atau
menunggu sampai karyawan tsb bisa menunjukan prestasi bagus dulu baru
memberikan gaji yang lebih baik lagi dari yang sekarang. Tapi justru jika
perusahaan memberi gaji dan fasilitas lebih besar kepada seseorang, seringkali
hal itu menimbulkan kecemburuan dan suasana kerja jadi tidak harmonis.
Saya akan coba memberi pandangan dari sudut pandangan karyawan ataupun sudut
pandang pemilik perusahaan. Kebetulan saya pernah pada posisi keduanya.
Sebagai perusahaan maka membutuhkan karyawan yang mampu memberikan kontibusi
nyata bagi bisnis perusahaan. Pertama, sama ratakan saja standard gaji karyawan
posisi selevel. Perusahaan bisa saja memiliki banyak puluhan karyawan, tapi
mungkin hanya ada 2-3 orang yang betul betul memberikan "energi
positif" kepada kemajuan perusahaan. Untuk itu perusahaan harus jeli dan
responsif terhadap setiap potensi individual yang dimiliki karyawan.
Dalam posisi/ jabatan yang sama, tetap samakan gaji
agar tidak memberi kecemburuan diantara karyawan. Tapi analisa setiap
personelnya dan direfer kepada pencapaian prestasi kerja, maka mereka yang
memberi lebih besar harus difeedback lebih baik dari karyawan selevel yang
kurang produktif. Feedback yang adil adalah berdasarkan komisi pencapaian
prestasi, makin berprestasi maka komisi yang diterima karyawan produktif
tersebut harus lebih besar. Jika perusahaan menggaji sama, tapi memberi komisi
berdasarkan prestasi kerja, maka tidak ada yang bisa komplain dengan kebijakan
itu karena memang parameter pencapaiannya jelas dan terukur..
Untuk lebih memberi penghargaan kepada seseorang
karyawan yang betul betul produktif, memiliki bakat leadership, memahami seluk
beluk bisnis secara spesifik, dan requirement lainnya, maka naikan jabatan/posisi
karyawan tersebut di level lebih tinggi dari kawan kawannya. Dengan posisi di
level yang lebih tinggi, maka tentu saja menaikan standard gaji bulanan dan
fasilitas serta benefit lainnya adalah wajar. Itu juga memicu semangat karyawan
lain agar bisa berprestasi seperti karyawan teladan yang naik jabatan tersebut.
Memberi pesan jelas kepada karyawan bahwa perusahaan memberi kesempatan
berkembang dan menawarkan jenjang karir kepada mereka yang dapat menunjukan
kontribusi pasti kepada perusahaan. Untuk para karyawan yang masih memiliki
potensi tapi belum bisa diangkat ke jenjang posisi lebih tinggi, perkaya mereka
dengan training training mengenai motivasi , character building dan skill
enrichment. Mereka yang selalu berusaha memperbaiki kinerjanya biasanya sangat
antusias jika diberi akses kepada pendidikan pengembangan potensi diri. Mereka
dipersiapkan perusahaan untuk menjadi the next leader.
Intinya seringkali perusahaan hanya berpikir bahwa
untuk mengapresiasi karyawan adalah dengan uang, gaji atau komisi. Padahal
pendidikan seperti training, kesempatan belajar dalam periode tertentu, promosi
jabatan, pemberian gelar achivement, dll bisa menunjukan secara jelas jika
karyawan tersebut dihargai dan perusahaan memperhatikan hal itu.
Bagi perusahaan yang ingin mengambil karyawan baru
yang sudah berpengalaman dan track record prestasi di perusahaan terdahulu
terbukti, maka sosialisasikan dahulu kepada karyawan lama di perusahaan.
Sampaikan bahwa perusahaan bermaksud untuk mencapai titik prestasi tertentu dalam
bisnis dan membutuhkan calon karyawan baru ini di posisi dan tugas tugas yang
telah ditetapkan oleh perusahaan. Jelaskan pencapaian pencapaian yang telah
dicapai dan dijadikan perusahaan sebagai pertimbangan merekrutnya untuk
bergabung di perusahaan. Minta karyawan perusahaan saat ini untuk memberi
support dan bisa menerima dengan baik. Jika kehadiran karyawan baru
disosialisasikan kebutuhan dan prestasi yang dicapainya, jikapun perusahaan
memberi fasilitas lebih dibanding karyawan yang sudah ada, posisi lebih penting
dan strategis, dan memberi persepsi pasti gajinya lebih tinggi, tapi pasti itu
akan bisa diterima karyawan lama. Apalagi jika dalam pelaksanaannya karyawan
baru tersebut betul betul bisa membuktikan kualitas dirinya sesuai dengan yang
disampaikan manajemen. Prestasi dan Gaji tentunya harus relevan dan adil. Yang
terpenting bagi manajemen perusahaan adalah mengelola manajemen informasinya
dan sosialisasinya di perusahaan, agar hal terkait kecemburuan, ketidak adilan
dan kewibawaan manajemen perusahaan tidak menimbulkan efek kontra produktif
bagi perusahaan. Antara gaji dan prestasi tidak akan jadi masalah bagi
kecemburuan yang berpotensi merusak suasana kondusif dan harmonis di
perusahaan.
SEMANGAT SUKSES ( Mirza A. Muthi )
No comments:
Post a Comment