Saturday, December 8, 2012

LUKA YANG BERBEKAS

Teman-teman, sebagai penutup tahun 2012, saya akan berbagi cerita untuk Flash back terhadap apa yang telah kita lakukan selama setahun ini. Mudah-mudahan cerita ini bisa menjadi Perenungan di akhir tahun dan bisa menjadi inspirasi untuk kebaikan kita di tahun yang akan datang.

Saya pernah diceritakan Sebuah kisah sebagai berikut : 

Pernah ada anak seorang lelaki dengan banyak sekali watak buruk. Ayahnya memberi dia sekantung penuh paku, dan menyuruh memaku satu batang paku di pagar pekarangan setiap kali dia kehilangan kesabarannya atau berselisih paham / bermasalah dengan orang lain.

Di hari pertama dia memaku 37 batang di pagar, dan itu merupakan jumlah masalah yang dia perbuat terhadap orang lain pada hari tersebut. Dia malu karena ternyata hari itu dia membuat banyak masalah. Pada minggu-minggu berikutnya dia belajar untuk menahan diri, dan jumlah paku yang dipakainya berkurang dari hari ke hari.

Lama kelamaan Dia merasakan bahwa lebih gampang menahan diri daripada memaku di pagar yang berkayu keras tersebut. Akhirnya tiba hari ketika dia tidak perlu lagi memaku sebatang pakupun selama seharian. Dan dengan gembira disampaikannya hal itu kepada ayahnya.

Ayahnya kemudian menyuruhnya mencabut sebatang paku dari pagar setiap hari bila dia berhasil menahan diri/bersabar.

Hari-hari berlalu dan akhirnya tiba harinya dimana dia bisa menyampaikan kepada ayahnya bahwa semua paku sudah tercabut dari pagar.

Sang ayah membawa anaknya ke pagar dan berkata:

”Anakku, kamu sudah berlaku baik, tetapi coba lihat betapa banyak lubang yang engkau buat di pagar. Pagar ini tidak akan kembali seperti semula. Kalau kamu berselisih paham atau bertengkar dengan orang lain, hal itu selalu meninggalkan luka seperti pada pagar.

Kau bisa saja menusukkan pisau di punggung orang dan mencabutnya kembali, tetapi akan meninggalkan luka. Tak peduli berapa kali kau meminta maaf/menyesal, lukanya akan tertinggal.

Luka melalui ucapan sama perihnya seperti luka fisik. Kawan-kawan adalah perhiasan yang langka. Mereka membuatmu tertawa dan memberimu semangat. Mereka bersedia mendengarkan jika itu kau perlukan, mereka menunjang dan membuka hatimu. Tunjukkanlah kepada teman-temanmu betapa kau menyukai mereka." 

Demikianlah sebuah cerita yang bisa kita sampaikan kepada orang-orang yang kita cintai ....... Semoga bermanfaat.


Semangat Sukses
Purwanto



No comments:

Post a Comment