Salah satu skill penting yang
dibutuhkan untuk menjadi sukses adalah skill bicara. Bicara ini bukan berarti
cerewet, ramai bicara, ketawa atau bersuara keras keras atau heboh gaul eksis seperti
gaya anak sekarang. Bicara untuk tujuan sukses tentu saja harus berisi,
berbobot materinya dan mencerminkan apa yang ada dalam otak Anda sebagai
gambaran pengetahuan dan pengalaman yang Anda miliki. Dari apa yang Anda
sampaikan dalam sebuah pembicaraan, diskusi, meeting atau bahkan pidato, bisa
digambarkan bagaimana kapasitas Anda. Kecerdasan, pengalaman, karakter
pandangan hidup, kecerdasan dan kebijaksanaan Anda yang bisa membuat orang
banyak akan lebih menghargai Anda. Salah satu profesi penting yang menggunakan
public speaking skill adalah presenterdi TV. Coba lihat mereka, sudah cantik,
tampan terlihat pintar pula karena pintar bicara topik topik terkini yang
sedang viral. Banyak pemirsa TV yang kagum dengan pribadi Presenter dan ingim
jadi seperti mereka.
Jangan salah, bahkan jikapun Anda
sebetulnya hanya bisa bicara tanpa bisa melaksanakan secara persis apa yang
Anda sampaikan, inipun bisa terjadi. Paling lawan bicara yang Anda sudah pukau
sedemikian rupa dengan apa yang Anda sampaikan lama lama jadi meragukan Anda
karena dalam kenyataannya skill implementasi Anda tidak sehebat skill bicara
Anda. Tapi ini menunjukan betapa powerful nya kekuatan bicara jika Anda bisa
menguasainya dan melakukannya dengan baik. Maka sebaiknya demi nama baik
Anda, jika Anda pintar bicara, memberi nasehat, mengajarkan hal hal baik, maka
sebaiknya Anda juga adalah pelaku dari apa yang Anda sudah sampaikan. Anda
harus jadi contoh model dari apa yang Anda sampaikan. Jangan sampai lain di
mulut tapi juga lain di pelaksanaan.
Tapi tidak ada seseorang pun punya
kemampuan bicara baik, lancar dan meyakinkan jika dia tidak punya
pengetahuan mendalam dan pengalaman lama dalam hal konten yang jadi topik
penyampaian. Karena Anda menguasai topik materinya, maka Anda berani speak out
untuk menyampaikan hal hal yang mungkin banyak orang tidak / belum tahu. Jadi
syarat pertama untuk Anda berani bicara profesional adalah Anda harus punya
pengetahuan yang cukup mendalam dalam materi yang akan dibicarakan atau
disampaikan. Dalam hal ini jangan sampai juga karena tidak ingin kehilangan
pamor dan Anda seperti ingin memaksakan harus bicara hal hal teknis dan
spesifik mengenai suatu materi khusus, tapi karena tidak menguasai dan Anda
hanya mengira ngira sedangkan lawan bicara Anda rupanya cukup paham masalah
ini, maka tampaklah benar benar "kebodohan" Anda. Lebih baik jika
begini situasinya sampaikan secara jujur saja jika untuk hal ini saya belum
cukup memahami dan saya ingin mendengar untuk belajar dari bapak. Itu lebih
etis secara profesional dan tidak akan merugikan image Anda. Justru Anda akam
dipersepsikan sebagai profesional yang masih ingin mendengar dan ingin terus
belajar. Jadi Anda harus terkesan cerdas pada saat bicara. Jika Anda berbicara
tapi malah memberikan kesan bodoh dan jadi bahan olok olok, lebih baik diam dan
mendengarkan yang lebih ahli untuk bicara lalu Anda menyimak dengan
teliti.
Berinteraksi dengan orang lain
secara langsung juga paling mudah dan cepat adalah dengan berbicara atau
ngobrol. Berbicara langsung seperti ini banyak etikanya. Karena hati yang sakit
karena sebuah ucapan akan susah untuk diperbaiki lagi. Kalaupun lawan bicara
Anda sudah memaafkan Anda tapi tentu saja hari kemudian semua tidak akan pernah
lagi sama seperti hari yang sudah sebelumnya berlalu. Usahakan memuji
harus di depan orang, tapi mengkritik/ bahkan marah panggil secara pribadi di
dalam ruangan hanya berdua. Jangan terbalik, memarahi / konflik bicara secara
keras di depan banyak orang secara terbuka tapi memuji hanya diam diam pada
saat sedang berdua saja.
Berbicara juga harus disesuaikan
dengan kapasitas lawan bicara. Jika hanya percakapan pergaulan sehari hari
dengan tetangga, dengan kawan kongkow, jangan gunakan bahasa bahasa khusus
spesifik yang biasa Anda gunakan dalam pekerjaan. Selain mungkin saja lawan
bicara Anda akan tidak paham, bisa saja Anda akan dipandang sombong karena
terlalu ingin dianggap pintar karena bicara dengan bahasa
"langit".
Ingat, lingkungan Anda sejak dari
bangun tidur sampai nanti malam tidur lagi, Anda akan bertemu dan berinteraksi
dengan banyak orang dengan berbagai macam latar belakang. Tempatkan cara
bicara, materi pembicaraan, gaya bahasa dan gaya bicara Anda sesuai pada
situasi dan siapa lawan bicara Anda agar Anda selalu dapat diterima dengan
terhormat dimanapun Anda berada dan mencoba berinteraksi.
SEMANGAT SUKSES (Mirza A.Muthi)
No comments:
Post a Comment