Dalam bisnis franchise, perusahaan
wajib, jika ingin mendapatkan legalitas kuat sebagai perusahaan waralaba, untuk
mendapatkan nomor STUPW (Surat Tanda Usaha Perusahaan Waralaba) dari dept
perdagangan. Untuk itu pasti dibutuhkan dokumen dokumen untuk melengkapi
persyaratan legalitas, track record kinerja outlet milik sendiri yang sudah
berjalan, termasuk didalamnya buku buku SOP/manual series yang dimiliki sebagai
panduan untuk para calon franchisee. Tapi pada idealnya buku SOP ini baru bisa
dibuat berdasarkan kasus kasus yang sudah terjadi di toko/outlet model/perdana,
dijalankan, alami salah benar pengambilan keputusan dan strategy dan dianalisa
hasilnya lalu baru dibuatkan buku standarisasinya untuk bisa diajarkan ke toko
toko franchise lain. Jadi ini adalah strategi aplikasi untuk toko yang sudah
terbukti berhasil, bukan sekedar mengarang teori. Maka itu sebabnya perusahaan
yang mendaftar nomor STUPW sudah harus memiliki dulu Toko / Konter / Outlet
perdana sebagai model start up bisnis franchise. Tidak bisa sebuah perusahaan
begitu saja langsung mengajukan menjadi kantor pusat franchise tanpa ada bukti
kalau perusahaan sudah menjalankan bisnis outletnya, umumnya minimal 2 tahun,
mampu membuatnya berhasil dan memang sudah layak ditawarkan sebagai bisnis
franchise ke calon mitra franchisee. Singkatnya kantor pusat franchisor sudah
memiliki system yang terbukti berhasil untuk menjalankan bisnis toko
milik franchiseenya. Jangan sampai dianggap sebagai perusahaan investasi bodong
yang tidak jelas.
Tapi membuat Toko perdana konsep
franchise juga tidak mudah. Harus dipikirkan konsep bisnis dari awal, konsep
kelola operasional dan konsep berkompetisi dan cara untuk bertahan bisnis
jangka panjangnya bagaimana. Bisnis franchise memang bisnis duplikasi,
tapi bukan begitu saja bisa dengan mudah diduplikasi oleh orang lain yang
melihatnya. Sebaiknya perusahaan franchise memikirkan faktor entry barrier yang
kuat dalam membuat Toko/ Konter/ Outlet franchise. Sehingga mungkin ada yang
bertanya, misalnya, kok mau buka toko ritel simple saja repot begini. Saya
jelaskan, ini buat saya adalah bisnis dan bukan dagang. Dagang adalah istilah
tradisional, buka toko lalu ditungguin oleh 2 orang untuk tunggu tamu / pembeli
datang dari pagi sampai sore/ malam toko tutup. Tamu datang dan beli atas
kehendak sendiri saja atau kebetulan lewat depan toko.
Mungkin dagang paling kuat Anda
hanya bisa membuka 1-2 Toko saja yang diawasi secara langsung oleh Anda secara
bergantian.
Tapi jika Anda bicara tentang
franchise, maka Anda harus berpikir secara BISNIS. Anda dibawah legalisasi
perusahaan akan kelola banyak Toko, ada yang punya Pusat dan banyak lagi
toko yang punya Mitra dan harus bisa membuat system baku yang bisa dijalankan
di setiap toko/outlet tanpa kehadiran langsung Anda, tapi tetap berorientasi
kepada omzet dan profit. Untuk aware tentang detilnya masalah apa yang
mungkin akan bisa terjadi di setiap Toko dan cara untuk mengantisipasinya, maka
kita bisa melakukan "self talk". Belajar membuat pertanyaan seakan
akan Anda adalah calon mitra franchisee lalu coba menjawab sendiri pertanyaan
tsb seakan akan Anda adalah kantor pusat franchisor. Karena memang itu
kenyataan yang akan terjadi.
Pertanyaan selftalk seperti sbb:
1. Kalau saya akhirnya tidak beli
bahan baku dari Pusat/franchisor bagaimana? kan kalau cuma bahan baku seperti
ini bisa saya beli dari banyak sumber supplier atau Pasar di kota saya?
2. Kalau cuma diajarkan
nungguin toko dari buka sampai tutup seperti ini lalu buat apa saya ikut brand
milik franchisor? Buka dengan brand sendiri saja juga bisa
3. Kalau pada saat saya membutuhkan
bahan baku yang sudah habis stocknya lalu pengirimannya terlambat, apa saya
boleh membeli seperlunya dulu dari supplier lokal sampai menunggu kiriman dari
gudang kantor franchisor datang?
4. Kalau toko saya tidak berhasil
menang kompetisi dengan toko usaha sejenis di 1 Km radius domisili toko, lalu
bagaimana strategi bersaingnya, apakah akan dapat bimbingan dari manajemen
kantor pusat franchisor?
5. Sampai dimana komitmen kantor
pusat franchisor membantu bisnis toko mitra franchisenya sampai bisnisnya
berhasil?
6. Kalau dalam beberapa waktu saya
bermitra dengan kantor pusat franchisor lalu kami rasakan tidak ada support
berarti bagi kemajuan bisnis toko kami, selain diharuskan membeli bahan baku
dari kantor pusat plus membayar manajemen fee bulanan tanpa ada bimbingan
nyata, lalu bagaimana sikap kami, apakah bisa keluar sepihak dari perjanjian
franchise?
Demikian simulasi yang mungkin calon
mitra franchise bisa tanyakan kepada Kantor Pusat franchisor yang jawaban kita
tentunya harus bisa meyakinkan mereka agar deal berbisnis dengan brand
franchisor. Maka pendekatan yang dipakai HARUS BISNIS dan BUKAN DAGANG. Karena
jika hanya dagang misal makanan, semua orang juga bisa, tapi kalau bisnis
makanan , tidak semua orang bisa membuat system usaha toko /konter yang efektif
dan efesien. Ini juga adalah konsep pertanggung jawaban franchisor kepada
franchisee yang telah bersedia menanamkan investasinya kepada perusahaan kantor
pusat franchise. Sebaiknya jangan ingin membuka penawaran toko/outlet system
franchise dengan maksud ingin ekspansi buka toko/outlet dimana mana tapi dengan
menggunakan investasi uang pihak lain dan nanti akan dapat pemasukan
rutin bulanan dari setiap toko/outletnya. Jika dasar pemikirannya seperti itu,
biasanya Anda akan jadi perusahaan franchise yang kurang bertanggung jawab.
Hal lain yang bisa jadi keuntungan
dari membeli bisnis system franchise atau membuat usaha franchise adalah
kemungkinan toko/outlet Anda berikutnya bisa didanai oleh pihak bank. Kesiapan
Anda dalam berbisnis juga bisa mendapat apresiasi dari Bank jika Anda ingin
meminjam sejumlah dana investasi. Ajukan proposal bisnis dengan financial
projection yang menarik. Jika menurut Bank proposal ini menarik dan aman untuk
dibantu pendanaan, sudah terbukti berhasil di beberapa lokasi usaha dan ada
konsultan yang menjaga mengarahkan bisnisnya, SOPnya sudah dibuat dan financial
modelnya masuk akal dan ada prospeknya untuk memenuhi pengembalian pokok dan
bunga pinjaman secara rutin bulanan, bisa jadi pinjaman dana akan cair. Pihak
Bank juga butuh menyalurkan dana untuk bisnis mereka. Selamat membuka bisnis
franchise.
SEMANGAT SUKSES
(Mirza A.Muthi)