Periode ini, pengusaha sedang mengalami situasi masa masa paling sulit. Kebijakan pemerintah di masa pandemic covid-19 ini sudah memulai tahap PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Salah satu peraturannya bahwa kantor kantor dan pabrik harus ditutup kegiatan operasionalnya agar karyawan bisa tinggal di rumah dan tidak kemana mana. Sebagai pengusaha, tidak jarang kita dihadapkan pada situasi yang dampak opsi/ pilihannya akan sama sama kalah bagi kita. Tapi keputusan harus diambil karena jika dibiarkan berlarut larut, kerugiannya akan makin besar bagi kita. Pemasukan tidak ada tapi pengeluaran tetap harus ada. Misal pilihan apakah harus memPHK karyawan atau menjual asset perusahaan. Maka jika memPHK karyawan berarti akan mencederai hati karyawan dan menghilangkan sumber penghasilan beberapa keluarga. Atau menjual asset mesin produksi, maka otomatis akan menghilangkan sebagian kapasitas produksi dan nilai asset kekayaan perusahaan. Jika terlalu parah situasi kondisinya, bahkan bisa kedua opsi dijalankan, mem PHK sekaligus menjual asset mesin produksi.
Respond yang positif akan memberi
hasil yang positif. Saat krisis ini tidak ada pilihan yang terbaik. Yang ada
pilihan terbaik diantara yang terjelek, daripada menyerah kalah tanpa usaha.
Sesungguhnya Anda sebagai pelaku dan pemilik usaha yang paling bisa menilai apa
strategi yang paling taktis untuk dilakukan, termasuk mengukur seberapa besar
dampak kerugian bagi perusahaan. Untuk mengurangi dampak negatifnya misal
menggunakan parameter "yang kurang produktif". Misal masih
dimungkinkan memPHK karyawan yang sudah sangat berumur, sudah kurang
produktifitas kerjanya dan sudah sering sakit sakitan. Lalu jual mesin mesin
produksi yang sudah cukup umur pakainya, tidak sering lagi digunakan tapi masih
bisa bekerja, atau sekaligus 1 unit mesin yang memang sangat bernilai tinggi
dan cepat cair jika harus dijual. Uang hasil menjual asset mesin ini sebagian
digunakan untuk memberi pesangon layak bagi karyawan yang terkena PHK sehingga
mereka tidak lagi merasa terdzolimi. Sebagian lagi untuk usahakan strategi lain
dari upaya diversifikasi bisnis apa yang masih bisa diusahakan dan mungkin laku
dijual semasa krisis.
Bagi kantor yang harus merelakan
karyawannya kerja dari rumah, bisa fasilitasi karyawan dengan PC/laptop dan
koneksi internet di rumah sehingga bisa tetap produktif walau dengan
jarak yang terpisah. Atau bahkan jika itu restorant yang harus tutup maka
bisa bekerjasama dengan karyawan misal bagian dapur untuk memodali bahan
baku agar karyawan bisa masak di rumah lalu dijual secara online lalu bagi
hasil dengan pihak restorant. Jika perlu support alat masak yang lebih baik
bisa tolong dibantu dulu oleh restorant memfasilitasi di rumah koki. Manager
dan waiter yang bertugas di bagian penawaran dan gunakan gosend yang bertugas
antar jika ada pesanan. Berkordinasi bisa melalui WA group. Meeting bisa
gunakan aplikasi conference call. Memasarkan bisa melalui medsos instagram atau
facebook atau listing di marketplace. Bagi hasil dengan seluruh team termasuk
dengan perusahaan.
Hal hal yang bisa dikerjakan dari
rumah juga banyak terkait dengan industri kreatif semisal design dan karya
musik dan sejenisnya. Apakah ada kemungkinan sementara produk Anda berubah dari
produksi barang menjadi jasa design? Atau untuk pekerjanya cari apakah bisa
memberdayakan ibu ibu sekitar rumah. Misal mendesign 'accesories kecil' lalu
diproduksi secara rumah tangga secara bersama dan dipasarkan secara online.
Jika hanya kunjungan antar tetangga yang sama tiap hari mungkin masih
diperbolehkan, asal bukan kunjungan dari warga yang jauh domisilinya dan
melakukan perjalanan panjang. Cobalah periksa dan analisa beberapa opsi/
kemungkinan yang bisa digunakan untuk tetap bertahan dari krisis.
Masalah skill masak memasak untuk
dijual juga bisa berlaku bagi karyawan yang terkena dampak PHK di saat pandemic
covid 19 ini, terkhusus masuk bulan Ramadhan ini masih bisa melihat peluang
menawarkan secara online catering makanan rumahan. Jangan dari bahan baku yang
mahal atau masak yang aneh aneh. Ini benar benar masakan rumahan saja seperti
tempe orek, sayur asem, ikan/ayam goreng, telur balado dll. Masih banyak ibu
ibu rumah tangga lain yang tidak terbiasa masak di rumah karena selama ini sibuk
kerja dan memang tidak bisa masak. Jangan jual dengan harga mahal per porsinya
dan biar menarik bisa dibuatkan kalender menu mingguan dari Senin-Minggu. Jika
bisa menjual ke kalangan tetangga sekitaran saja sudah lumayan untuk sekedar
ongkos belanja selama masa PSBB. Seperti perusahaan ritel fashion yang masih
punya stock ribuan potong baju, bagikan ke karyawan masing masing 50 pcs dan
ajak karyawan untuk bantu menjualkan bagian porsinya via medsos pribadi. Buat
display foto khusus dan deskripsi per unit barang. Jadi tidak usah peminat
datang ke lokasi untuk memeriksa baju. Kasih harga yg menarik dan bantu ongkos
kirim jika ada pembeli yang tertarik. Bagi hasil dengan perusahaan.
Ajak karyawan sama sama menanggung
beban dan memiliki minsdset bagaimana usaha untuk bisa bertahan hidup.
Ketimbang perusahaan mengambil langkah drastis memPHK karyawan. Saat ini tidak
usah berpikir omzet besar dan profit yang tinggi dahulu. Yang penting ada cash
dan masih ada cashflow sudah bagus. Sistemnya bagi hasil dan tekankan bahwa
hasil akan sesuai dengan upaya dan usaha kita bersama. Jadi tidak ada tuntutan
mengenai jumlah gaji bulanan yang dalam kondisi normal biasa diterima. Yang
penting bisa bertahan selamat melewati badai. Segala sesuatunya bisa kembali
pada saat situasi normal sudah kembali atau bahkan "pekerjaan
bertahan" yang dilakukan membuka wawasan baru dan ternyata
berpotensi lebih dikembangkan lagi menjadi bisnis potensial. Jadi dimasa krisis
ini tetaplah berpikir dan berespond positif. Percayalah..Anda sebagai pemilik
perusahaan dan pengusaha memang orang yang lebih dibanding orang lain, karena
di pundak Anda bergantung hajat hidup orang banyak. Anda membawa berkah bagi
orang lain. Semoga di masa sulit ini perjuangan dan pengorbanan Anda diberi
limpahan amal ibadah dari Alloh SWT. Dalam kesempatan ini saya mengajak kita
semua untuk berdoa kepada Alloh SWT atas gugurnya putra putri terbaik bangsa
dari kalangan dokter, perawat dan tenaga kesehatan yang sedang berperang
melawan serangan virus Covid-19. Semoga para almarhum dan almarhumah khusnul
khotimah dan segala amal ibadahnya dilipat gandakan, ditempatkan di surgaMU
sebagai pahala syuhada. Dan yang masih berjuang diberikan perlindungan,
keikhlasan, semangat dan kesehatan agar bisa kembali berkumpul dengan keluarga
setelah "perang" ini selesai. Aamiin Ya Robbal Alamin.
SEMANGAT
SUKSES
(Mirza A.Muthi)
No comments:
Post a Comment