Sunday, December 20, 2020

Bagaimana Produk UMKM Bisa Lebih Cepat Bertumbuh


Dimasa pandemic ini sudah jadi fitrahnya setiap kita berusaha dengan jalan apapun untuk bertahan hidup. Banyak yang tadinya berstatus karyawan, punya gaji tetap bulanan mendadak jadi tidak berpenghasilan sama sekali. Maka kemudian kenyataannya banyak kita lihat pengusaha pengusaha kecil dadakan yang lahir dari rumah tangga. Misal produksi panganan snack yang dibungkus plastik lalu dijual secara langsung door to door atau via medsos. Ada sisi bagus dari situasi pandemic ini yaitu banyak orang "dipaksa" untuk jadi pengusaha kecil, mengusahakan apa yang bisa digunakan untuk mencari uang pengganti pemasukan uang bulanan yang hilang. Tapi banyak juga secara skill, pengetahuan mereka belum cukup mampu mengelola usaha kecilnya secara profesional sehingga hasilnya tidak mengalami  percepatan secara signifikan sehingga apa yang didapatnya tidak menghasilkan secara cukup dan itu ternyata cukup membuat frustrasi padahal ini baru usaha pertamanya sebagai pengusaha kecil. Banyak produk seperti snack/panganan ini tidak salah di produk, rasa dan kerenyahan, tidak ada yang salah. Layak makan bahkan layak jual. Hanya saja untuk kemudia dibisniskan masih banyak yang cara penangannya kurang benar dan kurang tepat, sehingga hasil yang didapatkan kurang memenuhi harapan.


Beberapa pekerjaan yang seharusnya dilakukan sebagai proses bisnis dalam usaha panganan/snack di skala UMKM adalah;
1. Biaya Produksi. Harus diukur biaya produksinya dan tetap masuk katagori kelayakan rasanya. Ingat bahwa panganan yang dibuat kali ini untuk dijual, bukan untuk dikonsumsi sendiri atau keluarga. Jadi harus dihitung biaya produksinya dalam hal ini bahan baku, ingredient bumbu dan rempah2 termasuk biaya minyak dan gas apakah masih memungkinkan untuk dijual dengan harga terjangkau di pasaran nanti. Jika ada tenaga orang tambahan dalam proses produksi juga harus dihitung apakah ongkos feenya masih masuk hitungan total biaya produksi. Singkatnya bahan baku dan cara pengolahan harus disiasati agar rasa tetap harus enak lezat dan renyah tapi harga juga harus tetap terjangkau untuk pasaran luas.
2. Kemasan harus profesional. Perihal kemasan ini secara khusus terpisah diulas di kolom konsultasi edisi ini karena memang banyak pertanyaan mengenai kemasan ini. Tapi untuk kemasan perdana paling tidak tempel kemasan plastik snack Anda dengan sticker simple logo brand dan kontak telp/WA Anda agar memudahkan pembeli untuk menghubungi Anda untuk order lagi.
3. Cara Pemasaran. Saat pandemic ini segala sesuatu hal yang sifatnya bertemu langsung sedang sangat dibatasi. Mungkin calon konsumen juga membatasi diri untuk ditemui kita dalam upaya kita menawarkan langsung kepada calon pembeli. Jadi akan sangat susah bagi kita untuk minta waktu berkunjung ke kantor atau ke rumah calon pembeli produk snack/panganan kita dalam rangka pemasaran. Maka sudah waktunya bagi kita menggunakan jaringan media sosial dan marketplace. Maka itu tadi di unsur kemasan , bagian ini akan sangat berpengaruh pada kecepatan dan keberhasilan kita menjual secara media online karena 2-5 detik pertama orang melihat produk kita hanya bisa melalui kemasannya.
4. Promo Perdana. Jangan kaku dalam menetapkan harga jual. Apalagi dimasa pengenalan produk kepada pembeli baru lebih baik diberikan sample free dulu. Tidak ada bisnis yang langsung instan menghasilkan. Memang selalu ada biaya promosi yang keluar diawal. Materi promosi yang paling efektif untuk produk snack/panganan adalah pengenalan dan pembuktian rasa produk itu sendiri, bukan brochure atau spanduk.  Berikan secara terukur beberapa bungkus produk untuk area wilayah yang ditetapkan. Paling cepat adalah pasarkan dulu untuk wilayah sekitar rumah atau tempat produksi Anda. Misal RW Anda ada 5 RT maka di setiap RT disebar 10 bungkus free berbeda rumah. Cari keluarga yang anggota keluarganya aktif sosialisasi antar tetangga agar informasi enak dan renyahnya snack Anda cepat tersebar. Jangan cuma sekali free, setiap minggu jadwalkan 10 bungkus free minimal 2 x sebar di rumah yang berbeda. Lalu cek respondnya dengan bertanya langsung pada tetangga penerima snack free. Informasi dari mereka juga bisa jadi perbaikan rasa dari snack Anda untuk batch produksi selanjutnya. Jika prosuder ini Anda lakukan konsisten maka dari free promo snack ini Anda sudah bisa mengenalkan produk Anda minimal pada 1 RW dalam 1 bulan. Selanjutnya gelombang order berulang sudah bisa Anda harapkan datang dari RW sekitar Anda. Jangan takut, semua panganan yang rasanya enak pasti akan cepat tersebar informasinya dari mulut ke mulut tanpa harus Anda minta mereka bicara atau bayar mereka untuk mempromosikannya.
Demikianlah sedikit petunjuk langkah awal dalam Anda memulai bisnis panganan/snack skala UMKM Anda. Rejeki ada dimana saja dan bisa didapat dengan cara apa saja. Maka jangan ragu dalam berbisnis usaha skala UMKM ini asal caranya tepat pasti juga akan menghasilkan rejeki. 


SEMANGAT SUKSES 

(Mirza Amrullah Muthi)