Tuesday, May 5, 2020

Masa Krisis Bagi Perusahaan: Berpikir Taktis dan Berespond Positif


Periode ini, pengusaha sedang mengalami situasi masa masa paling sulit. Kebijakan pemerintah di masa pandemic covid-19 ini sudah memulai tahap PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Salah satu peraturannya bahwa kantor kantor dan pabrik harus ditutup kegiatan operasionalnya agar karyawan bisa tinggal di rumah dan tidak kemana mana. Sebagai pengusaha, tidak jarang kita dihadapkan pada situasi yang dampak opsi/ pilihannya akan sama sama kalah bagi kita. Tapi keputusan harus diambil karena jika dibiarkan berlarut larut, kerugiannya akan makin besar bagi kita. Pemasukan tidak ada tapi pengeluaran tetap harus ada. Misal pilihan apakah harus memPHK karyawan atau menjual asset perusahaan. Maka jika memPHK karyawan berarti akan mencederai hati karyawan dan menghilangkan sumber penghasilan beberapa keluarga. Atau menjual asset mesin produksi, maka otomatis akan menghilangkan sebagian kapasitas produksi dan nilai asset kekayaan perusahaan. Jika terlalu parah situasi kondisinya, bahkan bisa kedua opsi dijalankan, mem PHK sekaligus menjual asset mesin produksi. 

Respond yang positif akan memberi hasil yang positif. Saat krisis ini tidak ada pilihan yang terbaik. Yang ada pilihan terbaik diantara yang terjelek, daripada menyerah kalah tanpa usaha. Sesungguhnya Anda sebagai pelaku dan pemilik usaha yang paling bisa menilai apa strategi yang paling taktis untuk dilakukan, termasuk mengukur seberapa besar dampak kerugian bagi perusahaan. Untuk mengurangi dampak negatifnya misal menggunakan parameter "yang kurang produktif". Misal masih dimungkinkan memPHK karyawan yang sudah sangat berumur, sudah kurang produktifitas kerjanya dan sudah sering sakit sakitan. Lalu jual mesin mesin produksi yang sudah cukup umur pakainya, tidak sering lagi digunakan tapi masih bisa bekerja, atau sekaligus 1 unit mesin yang memang sangat bernilai tinggi dan cepat cair jika harus dijual. Uang hasil menjual asset mesin ini sebagian digunakan untuk memberi pesangon layak bagi karyawan yang terkena PHK sehingga mereka tidak lagi merasa terdzolimi. Sebagian lagi untuk usahakan strategi lain dari upaya diversifikasi bisnis apa yang masih bisa diusahakan dan mungkin laku dijual semasa krisis.

Bagi kantor yang harus merelakan karyawannya kerja dari rumah, bisa fasilitasi karyawan dengan PC/laptop dan koneksi  internet di rumah sehingga bisa tetap produktif walau dengan jarak yang terpisah.  Atau bahkan jika itu restorant yang harus tutup maka bisa  bekerjasama dengan karyawan misal bagian dapur untuk memodali bahan baku agar karyawan bisa masak di rumah lalu dijual secara online lalu bagi hasil dengan pihak restorant. Jika perlu support alat masak yang lebih baik bisa tolong dibantu dulu oleh restorant memfasilitasi di rumah koki. Manager dan waiter yang bertugas di bagian penawaran dan gunakan gosend yang bertugas antar jika ada pesanan. Berkordinasi bisa melalui WA group. Meeting bisa gunakan aplikasi conference call. Memasarkan bisa melalui medsos instagram atau facebook atau listing di marketplace. Bagi hasil dengan seluruh team termasuk dengan perusahaan.

Hal hal yang bisa dikerjakan dari rumah juga banyak terkait dengan industri kreatif semisal design dan karya musik dan sejenisnya. Apakah ada kemungkinan sementara produk Anda berubah dari produksi barang menjadi jasa design? Atau untuk pekerjanya cari apakah bisa memberdayakan ibu ibu sekitar rumah. Misal mendesign 'accesories kecil' lalu diproduksi secara rumah tangga secara bersama dan dipasarkan secara online. Jika hanya kunjungan antar tetangga yang sama tiap hari mungkin masih diperbolehkan, asal bukan kunjungan dari warga yang jauh domisilinya dan melakukan perjalanan panjang. Cobalah periksa dan analisa beberapa opsi/ kemungkinan yang bisa digunakan untuk tetap bertahan dari krisis.

Masalah skill masak memasak untuk dijual juga bisa berlaku bagi karyawan yang terkena dampak PHK di saat pandemic covid 19 ini, terkhusus masuk bulan Ramadhan ini masih bisa melihat peluang menawarkan secara online catering makanan rumahan. Jangan dari bahan baku yang mahal atau masak yang aneh aneh. Ini benar benar masakan rumahan saja seperti tempe orek, sayur asem, ikan/ayam goreng, telur balado dll. Masih banyak ibu ibu rumah tangga lain yang tidak terbiasa masak di rumah karena selama ini sibuk kerja dan memang tidak bisa masak. Jangan jual dengan harga mahal per porsinya dan biar menarik bisa dibuatkan kalender menu mingguan dari Senin-Minggu. Jika bisa menjual ke kalangan tetangga sekitaran saja sudah lumayan untuk sekedar ongkos belanja selama masa PSBB. Seperti perusahaan ritel fashion yang masih punya stock ribuan potong baju, bagikan ke karyawan masing masing 50 pcs dan ajak karyawan untuk bantu menjualkan bagian porsinya via medsos pribadi. Buat display foto khusus dan deskripsi per unit barang. Jadi tidak usah peminat datang ke lokasi untuk memeriksa baju. Kasih harga yg menarik dan bantu ongkos kirim jika ada pembeli yang tertarik. Bagi hasil dengan perusahaan.

Ajak karyawan sama sama menanggung beban dan memiliki minsdset bagaimana usaha untuk bisa bertahan hidup. Ketimbang perusahaan mengambil langkah drastis memPHK karyawan. Saat ini tidak usah berpikir omzet besar dan profit yang tinggi dahulu. Yang penting ada cash dan masih ada cashflow sudah bagus. Sistemnya bagi hasil dan tekankan bahwa hasil akan sesuai dengan upaya dan usaha kita bersama. Jadi tidak ada tuntutan mengenai jumlah gaji bulanan yang dalam kondisi normal biasa diterima. Yang penting bisa bertahan selamat melewati badai. Segala sesuatunya bisa kembali pada saat situasi normal sudah kembali atau bahkan "pekerjaan bertahan" yang dilakukan membuka wawasan baru dan ternyata  berpotensi lebih dikembangkan lagi menjadi bisnis potensial. Jadi dimasa krisis ini tetaplah berpikir dan berespond positif. Percayalah..Anda sebagai pemilik perusahaan dan pengusaha memang orang yang lebih dibanding orang lain, karena di pundak Anda bergantung hajat hidup orang banyak. Anda membawa berkah bagi orang lain. Semoga di masa sulit ini perjuangan dan pengorbanan Anda diberi limpahan amal ibadah dari Alloh SWT. Dalam kesempatan ini saya mengajak kita semua untuk berdoa kepada Alloh SWT atas gugurnya putra putri terbaik bangsa dari kalangan dokter, perawat dan tenaga kesehatan yang sedang berperang melawan serangan virus Covid-19. Semoga para almarhum dan almarhumah khusnul khotimah dan segala amal ibadahnya dilipat gandakan, ditempatkan di surgaMU sebagai pahala syuhada. Dan yang masih berjuang diberikan perlindungan, keikhlasan, semangat dan kesehatan agar bisa kembali berkumpul dengan keluarga setelah "perang" ini selesai. Aamiin Ya Robbal Alamin. 


SEMANGAT SUKSES 
(Mirza A.Muthi)