Monday, December 2, 2019

Etika Kerja Antara Pimpinan dan Karyawan

Kali ini kita membahas kasus tentang norma etika profesional kerja. Yaitu pemutusan kerja karyawan yang posisinya sudah termasuk tinggi, sangat berpengalaman di manajemen  bidang kerjanya dan sudah punya pengalaman di beberapa lapangan, mengeluh kecewa telah diputus hubungan kerja sepihak tanpa ada Surat Peringatan 1 dan 2 terlebih dahulu. Padahal dia baru saja ditarik dari perusahaan lama yang statusnya dulu masih bekerja dan ditempatkan posisi yang lebih tinggi di perusahaan baru ini. Langsung berkordinasi dengan Direktur. Umur kerja ybs di perusahaan baru ini baru mau masuk 5 bulan masa kerja. Berita ini sangat mengagetkan bagi ybs dan keluarganya karena terkesan sangat mendadak. Menjelang akhir bulan diajak ketemu oleh salah satu Direksi, di cafe umum yang cukup ramai, ternyata membahas masalah terminate ybs langsung di akhir bulan itu juga selesai.

Tentu saja ybs kaget karena selama ini tidak pernah ada tanda tanda apapun mengarah hal keputusan ini, bahkan ybs merasa selama ini sudah memenuhi jobdesc yang diamanatkan, suasana hubungannya dengan Direksi selama ini baik baik saja, disupport dengan positif oleh team pusat maupun team lapangan dan merasa tidak pernah berbuat apapun yang merugikan perusahaan. Walaupun selama ini bekerja dengan supervisi minimal karena masing masing Direktur sibuk pada pekerjaannya yang sering berbeda tempat, tapi walaupun ada keterbatasan kordinasi, ybs merasa tugas tugas tetap maksimal dijalankan dan dilaporkan rutin ke Direksi . Apalagi karena sebelumnya ybs tidak pernah diajak bicara oleh Direksi atau ada laporan dari pihak lain tentang masalah yang mungkin terkait atas kekurangan kinerjanya selama ini. 

Menurut saya, Direksi kurang paham etika norma hubungan kerja antara Pimpinan dan Karyawan. Karyawan adalah manusia juga, dan pekerjaan adalah hal yang sangat penting bagi keluarga saat ini. Beberapa karyawan potensial seharusnya adalah juga asset perusahaan. Memecat karyawan senior hanya dengan 1x pembicaraan final di tempat umum pula, hal itu saja saya pikir adalah tindakan pengambil keputusan penting yang kurang bijaksana. 

Pertama, alasan dari tempat disampaikan keputusan pemecatan. Dalam suasana tempat umum seperti cafe itu, karyawan "dipaksa" untuk menerima apapun yang disampaikan oleh pimpinan. Tidak mungkin ybs komplain bersuara tinggi atau bahkan mungkin bisa jadi menangis sebagai ekspresi kekecewaan atau mungkin marah marah di tempat umum ramai, karena merasa diperlakukan tidak fair.  Seharusnya menyampaikan hal sensitif seperti ini harus dilakukan di ruangan tertutup di Kantor. Suasana tenang dan private memungkinkan komunikasi ini dilakukan secara seharusnya, dua arah dan dalam suasana komunikasi yang formil.

Kedua adalah Karyawan ybs seharusnya diberi kesempatan untuk mendengarkan dengan seksama alasan pemecatan dan memberikan respond terkait keputusan yang disampaikan kenapa ybs diputus hubungan kerja. Ini penting sebagai masukan ybs agar bisa memperbaiki diri dipenempatan tugas berikutnya. Diberikan kesempatan juga bagi karyawan ybs untuk memberi respond atas keputusan tsb. Tapi jika menyampaikan hal penting seperti pemutusan kerja dilakukan di cafe umum, tidak ada sarana dan suasana formil bagi pimpinan ybs untuk menunjukan poin poin kesalahan karyawan ybs secara valid berdasarkan bukti dokumen atau laporan pihak lain yang harusnya bisa dikonfirmasi dulu untuk pengambilan keputusan pemutusan hubungan kerja. Kalaupun dianggap karyawan senior yang seharusnya sudah tidak perlu diajarkan lagi cara bekerja, memang bukan cara kerjanya yang perlu diajarkan. Tapi yang terpenting komunikasi mengenai tujuan kerja yang ingin dicapai perusahaan, masalah masalah spesifik yang sudah ada sebelum ybs ini masuk. Karena sebagai karyawan baru tentunya perlu diinformasikan apa saja kendala yang sedang terjadi di perusahaan yang mungkin itu jadi alasan kenapa perusahaan menarik dirinya dulu dari tempatnya bekerja.

Ketiga, karyawan posisi senior biasanya sudah lama malang melintang di dunia profesionalisme bidangnya, dan juga pasti sudah punya link luas. Kalau saat ybs ditarik dalam posisi masih bekerja, mungkin saja selama ini citra dan nama karyawan ybs cukup baik di kalangannya sehingga masih dipakai dan termasuk perusahaan menarik ybs untuk bergabung. Bergabungnya ybs dengan perusahaan baru bisa jadi juga sudah tersebar luas. Lalu mendadak 4 bulan setelah direkrut, timbul informasi bahwa ybs mendadak diterminate oleh perusahaan, pasti banyak rumor di kalangan profesional bidang tsb  yang akan timbul. Kalau rumornya terkait kesalahan yang dibuat oleh ybs maka tidak ada kerugian bagi perusahaan. Tapi kalau rumornya diberi bumbu bumbu tentang " karyawan teraniaya", maka justru otomatis citra kerugian tentang nama baik akan didapat oleh perusahaan. Di masa depan akan susah bagi perusahaan tsb untuk merekrut profesional yang dibutuhkan karena khawatir nasibnya akan seperti si pemilik kisah.

Keempat, hal ini yang sering terjadi dalam hubungan kerja profesional. Baik hubungan antara Pimpinan dan Karyawan, atau antara investor dan mitra pengelola, dan semacamnya. Jangan cepat termakan oleh isu isu yang beredar diluar tentang seseorang. Hal yang sangat maksud akal jika seorang yang sukses dan berhasil, pasti akan banyak "musuh" yaitu mereka yang tidak senang akan keberhasilan dan kesuksesan ybs. Pasti akan banyak rumor yang dibuat pihak lain yang mungkin saja bisa menjatuhkan kredibilitas ybs. Yang harus dilakukan seorang pimpinan jika sedang menerima berita rumor tsb mengenai karyawannya adalah melakukan cross check langsung dengan ybs. Jika perlu cari siapa yang bisa jadi saksi atau orang orang yang tekait atas validitas laporan tsb. Banyak keputusan profesional yang salah diambil karena tidak memperhatikan hal hal cross check langsung sehingga "ongkos kesalahan pengambilan keputusan" seperti ini akan menjadin sangat besar dan merugikan perusahaan itu sendiri.

Demikian agar kejadian ini bisa jadi pelajaran bagi karyawan yang sedang enak bekerja lalu ditawari iming iming pekerjaan baru di perusahaan baru hendaknya hati hati. Perlu juga karyawan mempelajari history dan trackrecord dari perusahaan dan etika kerja para Direksi pemberi kerja kepada sumber sumber lain sebelum memutuskan keluar dari pekerjaan saat ini dan bergabung dengan perusahaan baru. Tentunya juga perhatian bagi Direksi atau BOD bagaimana norma etika memutus hubungan kerja karyawan secara lebih bijaksana dan profesional. Anda mungkin atasan dan memegang kuasa atas karyawan Anda. Tapi ingatlah, berbisnis secara tidak memiliki norma dan etika kewajaran dan kebaikan akan menarik karma buruk. Hal hal yang kurang kondusif sangat mungkin terjadi di masa depan dan mungkin menghalangi kesuksesan usaha Anda. 

SEMANGAT SUKSES 
( Mirza A.Muthi )

Friday, November 1, 2019

SOP Penting Dalam Bisnis Franchise


Dalam bisnis franchise, perusahaan wajib, jika ingin mendapatkan legalitas kuat sebagai perusahaan waralaba, untuk mendapatkan nomor STUPW (Surat Tanda Usaha Perusahaan Waralaba) dari dept perdagangan. Untuk itu pasti dibutuhkan dokumen dokumen untuk melengkapi persyaratan legalitas, track record kinerja outlet milik sendiri yang sudah berjalan, termasuk didalamnya buku buku SOP/manual series yang dimiliki sebagai panduan untuk para calon franchisee. Tapi pada idealnya buku SOP ini baru bisa dibuat berdasarkan kasus kasus yang sudah terjadi di toko/outlet model/perdana, dijalankan, alami salah benar pengambilan keputusan dan strategy dan dianalisa hasilnya lalu baru dibuatkan buku standarisasinya untuk bisa diajarkan ke toko toko franchise lain. Jadi ini adalah strategi aplikasi untuk toko yang sudah terbukti berhasil, bukan sekedar mengarang teori. Maka itu sebabnya perusahaan yang mendaftar nomor STUPW sudah harus memiliki dulu Toko / Konter / Outlet perdana sebagai model start up bisnis franchise. Tidak bisa sebuah perusahaan begitu saja langsung mengajukan menjadi kantor pusat franchise tanpa ada bukti kalau perusahaan sudah menjalankan bisnis outletnya, umumnya minimal 2 tahun, mampu membuatnya berhasil dan memang sudah layak ditawarkan sebagai bisnis franchise ke calon mitra franchisee. Singkatnya kantor pusat franchisor sudah memiliki system yang terbukti berhasil  untuk menjalankan bisnis toko milik franchiseenya. Jangan sampai dianggap sebagai perusahaan investasi bodong yang tidak jelas.

Tapi membuat Toko perdana konsep franchise juga tidak mudah. Harus dipikirkan konsep bisnis dari awal, konsep kelola operasional dan konsep berkompetisi dan cara untuk bertahan bisnis jangka panjangnya bagaimana. Bisnis  franchise memang bisnis duplikasi, tapi bukan begitu saja bisa dengan mudah diduplikasi oleh orang lain yang melihatnya. Sebaiknya perusahaan franchise memikirkan faktor entry barrier yang kuat dalam membuat Toko/ Konter/ Outlet franchise. Sehingga mungkin ada yang bertanya, misalnya, kok mau buka toko ritel simple saja repot begini. Saya jelaskan, ini buat saya adalah bisnis dan bukan dagang. Dagang adalah istilah tradisional, buka toko lalu ditungguin oleh 2 orang untuk tunggu tamu / pembeli datang dari pagi sampai sore/ malam toko tutup. Tamu datang dan beli atas kehendak sendiri saja atau kebetulan lewat depan toko. 
Mungkin dagang paling kuat Anda hanya bisa membuka 1-2 Toko saja yang diawasi secara langsung oleh Anda secara bergantian. 

Tapi jika Anda bicara tentang franchise, maka Anda harus berpikir secara BISNIS. Anda dibawah legalisasi perusahaan akan kelola banyak Toko, ada yang punya  Pusat dan banyak lagi toko yang punya Mitra dan harus bisa membuat system baku yang bisa dijalankan di setiap toko/outlet tanpa kehadiran langsung Anda, tapi tetap berorientasi kepada omzet dan profit.  Untuk aware tentang detilnya masalah apa yang mungkin akan bisa terjadi di setiap Toko dan cara untuk mengantisipasinya, maka kita bisa melakukan "self talk". Belajar membuat pertanyaan seakan akan Anda adalah calon mitra franchisee lalu coba menjawab sendiri pertanyaan tsb seakan akan Anda adalah kantor pusat franchisor. Karena memang itu kenyataan yang akan terjadi.

Pertanyaan selftalk seperti sbb:
1. Kalau saya akhirnya tidak beli bahan baku dari Pusat/franchisor bagaimana? kan kalau cuma bahan baku seperti ini bisa saya beli dari banyak sumber supplier atau Pasar di kota saya?
2. Kalau cuma diajarkan  nungguin toko dari buka sampai tutup seperti ini lalu buat apa saya ikut brand milik franchisor? Buka dengan brand sendiri saja juga bisa
3. Kalau pada saat saya membutuhkan bahan baku yang sudah habis stocknya lalu pengirimannya terlambat, apa saya boleh membeli seperlunya dulu dari supplier lokal sampai menunggu kiriman dari gudang kantor franchisor datang?
4. Kalau toko saya tidak berhasil menang kompetisi dengan toko usaha sejenis di 1 Km radius domisili toko, lalu bagaimana strategi bersaingnya, apakah akan dapat bimbingan dari manajemen kantor pusat franchisor?
5. Sampai dimana komitmen kantor pusat franchisor membantu bisnis toko mitra franchisenya sampai bisnisnya berhasil?
6. Kalau dalam beberapa waktu saya bermitra dengan kantor pusat franchisor lalu kami rasakan tidak ada support berarti bagi kemajuan bisnis toko kami, selain diharuskan membeli bahan baku dari kantor pusat plus membayar manajemen fee bulanan tanpa ada bimbingan nyata, lalu bagaimana sikap kami, apakah bisa keluar sepihak dari perjanjian franchise?

Demikian simulasi yang mungkin calon mitra franchise bisa tanyakan kepada Kantor Pusat franchisor yang jawaban kita tentunya harus bisa meyakinkan mereka agar deal berbisnis dengan brand franchisor. Maka pendekatan yang dipakai HARUS BISNIS dan BUKAN DAGANG. Karena jika hanya dagang misal makanan, semua orang juga bisa, tapi kalau bisnis makanan , tidak semua orang bisa membuat system usaha toko /konter yang efektif dan efesien. Ini juga adalah konsep pertanggung jawaban franchisor kepada franchisee yang telah bersedia menanamkan investasinya kepada perusahaan kantor pusat franchise. Sebaiknya jangan ingin membuka penawaran toko/outlet system franchise dengan maksud ingin ekspansi buka toko/outlet dimana mana tapi dengan menggunakan investasi  uang pihak lain dan nanti akan dapat pemasukan rutin bulanan dari setiap toko/outletnya. Jika dasar pemikirannya seperti itu, biasanya Anda akan jadi perusahaan franchise yang kurang bertanggung jawab.

Hal lain yang bisa jadi keuntungan dari membeli bisnis system franchise atau membuat usaha franchise adalah kemungkinan toko/outlet Anda berikutnya bisa didanai oleh pihak bank. Kesiapan Anda dalam berbisnis juga bisa mendapat apresiasi dari Bank jika Anda ingin meminjam sejumlah dana investasi. Ajukan proposal bisnis  dengan financial projection yang menarik. Jika menurut Bank proposal ini menarik dan aman untuk dibantu pendanaan, sudah terbukti berhasil di beberapa lokasi usaha dan ada konsultan yang menjaga mengarahkan bisnisnya, SOPnya sudah dibuat dan financial modelnya masuk akal dan ada prospeknya untuk memenuhi pengembalian pokok dan bunga pinjaman secara rutin bulanan, bisa jadi pinjaman dana akan cair. Pihak Bank juga butuh menyalurkan dana untuk bisnis mereka. Selamat membuka bisnis franchise. 


SEMANGAT SUKSES 
(Mirza A.Muthi)


Tuesday, October 1, 2019

Kumpulkan Kunci Kunci Pintu Rejeki Anda.

Di kepercayaan saudara kita kalangan chinese dikenal istilah Hokky atau mungkin yang dimaksud keberuntungan seseorang terkait mendapatkan hal hal baik seperti rejeki, uang, kesempatan, kepercayaan, dll. Ada yang bilang si A hokkynya gede..sedangkan si B kurang hokkynya. Maka dalam kenyataannya biasanya si A tampak lebih makmur, lebih sukses, lebih lancar rejeki, bagus kariernya dibanding si B. Kenyataan seperti itu memang terjadi di kehidupan sehari hari, pada orang orang yang kita kenal di keseharian kita atau bahkan anggota keluarga kita. Tapi apakah itu bagian dari hokky? Walahualam..

Dalam keyakinan saya, lebih percaya "apa yang kita tuai adalah apa yang kita tanam". Atau kalaupun ada beberapa orang dari kelompok tertentu yang sepertinya sangat terberkati sekali karena semua unsur hidupnya selama hidupnya selalu sukses, lancar, mudah, tidak pernah susah, maka bisa jadi itu ujian duniawi. Dalam keyakinan saya setiap masalah kesusahan atau kemudahan kelancaran, semua adalah tetap ujian hidup. Senang dan susah yang kita dapatkan dan harus jalani, semua adalah ujian dari Alloh SWT. Tujuannya agar kita selalu membumi, merendahkan hati, tidak sombong, bersyukur dan pada akhirnya selalu peduli dan membantu kepada yang masih kurang beruntung.

Visualisasikan bahwa Alloh SWT sudah menyediakan kamar kamar yang isinya pekerjaan yang baik, harta yang berlimpah, anak anak yang soleh, rejeki yang terus bertumbuh, karir yang meningkat, dll. Semua sebenarnya sudah disimpan oleh Alloh SWT di kamar kamar rahasia yang di pintunya sudah ada nama kita tertulis disitu. Kenapa "rahasia"? karena kita tidak tahu mana "kunci' yang cocok dan tepat untuk membuka pintu pintu masing masing kamar ini. Nah tugas kita di perjalanan hidup kita adalah mengumpulkan sebanyak mungkin kunci kunci yang bisa kita dapat, mungkin saja beberapa kunci diantaranya ada yang cocok tepat pas untuk membuka kunci pintu kamar yang ada tulisan nama kita. Apakah kunci itu berupa anak kunci? bukan begitu..maksudnya kunci itu adalah pengarah jalan terbukanya pintu pintu menuju pintu kamar kita. Bisa jadi untuk membuka 1 pintu kamar kita harus membuka kunci pintu gerbang  komplek dulu, lalu buka pintu pagar depan, lalu buka kunci ruang tamu, lalu baru bisa buka kunci kamar. Maka perlu 4 anak kunci sampai pintu kamar rejeki kita bisa dibuka. Satu pintu demi satu pintu yang berhasil kita temukan anak kuncinya dan buka pintunya, maka akhirnya akan mengarahkan langkah sampai ke depan pintu kamar rejeki kita dan kita buka pintunya dan dapatlah rejeki yang memang sudah disiapkan Alloh SWT oleh kita. 

Aplikasinya keberuntungan/hokky dalam kehidupan atau karir misalnya, Anda ditugaskan sebagai manager franchise yang 1 toko franchisenya bernilai investasi diatas Rp.500 juta. Mungkin dalam hati ada keraguan bagaimana menjual franchise semahal itu sedangkan Anda tidak punya relasi dari kalangan orang orang kaya. Maka bekerja saja dengan systematis, terarah, ibadah jangan dilupakan disertai berdoa. Selanjutnya lakukan hal hal baik setiap hari setiap saat. "Kumpulkan kunci kunci" yang bisa Anda kumpulkan. Tidak disangka ternyata jalan usaha Anda dimudahkan oleh Alloh SWT. Dipertemukan Anda puluhan kali dengan prospek prospek investor franchise dalam berbagai kesempatan dan tidak tahu darimana datangnya. Kerja Anda di dept.franchise sukses dan orang orang berkata bahwa Anda hokky. Alhamdulillah.

Maka dalam kehidupan ini perbanyak dan sering sering berbuat baik saja. Kepada bawahan tidak segan mengajarkan ilmu kerja yang lebih baik, kepada binatang yang kehausan memberi minum, kepada peminta minta yang kelaparan, kepada masjid yang atapnya bocor, kepada keluarga yang membutuhkan nasihat, kepada anak yatim yang butuh tempat berlindung, kepada siapa saja yang kita kenal maupun yang tidak kita kenal, terutama kepada yang memang membutuhkan, bahkan sesepele membuang kerikil yang ada di jalan, membuang botol kosong yang dibuang sembarangan oleh orang lain, memindahkan anak kucing di tengah jalan raya ke pinggir jalan supaya tidak tertabrak mobil, membawakan makan untuk pemulung dan semuanya itu akan jadi catatan amal ibadah dan "catatan baik itulah yang namanya kunci". 

Sehari kumpulkan satu kunci, dua kunci, dalam seminggu mungkin terkumpul 20 kunci, sebulan bisa terkumpul 200 kunci, setahun sampai terkumpul 2000 kunci, dst..Kumpulkan sebanyak mungkin kunci kunci yang disediakan Alloh SWT. Insha Alloh salah satu kuncinya nanti akan cocok untuk membuka salah satu pintu rejeki, pintu sukses yang sudah Alloh SWT sediakan. Di Islam mungkin tidak ada istilah hokky, yang ada semakin banyak kita berbuat baik, semakin banyak kunci kunci rejeki dunia kita kumpulkan, maka semakin besar kemungkinan kita dapat kunci yang kita butuhkan untuk membuka pintu pintu menuju pintu kamar rejeki milik nama kita yang sudah disiapkan Alloh. Ditunjukan sesuai misi hidup manusia Ditunjukan ditetapkan Alloh SWT kepada manusia adalah rahmattan lil alamiin: manjadi manfaat bagi sesama dan sekitar. Jadi segala niat, perbuatan dan tindakan kita yang memberi manfaat, bantuan dan memberi harapan lebih baik bagi orang lain, itulah yang akan jadi catatan baik amal ibadah berpahala dan bisa ditukar dengan kunci kunci yang kita butuhkan. Tentunya ini semua diluar ibadah wajib dan sunat langsung kepada Alloh SWT, yang harus tetap dijalankan sebagai hamba yang taat beribadah kepada Tuhan. Pada akhirnya setiap rejeki yang kita dapatkan, kembalikan lagi sebagian kepada perintah Alloh SWT: berbagi kepada sesama. Jadi konsep jalan rejeki adalah berputar, tidak mampet di satu orang saja. Maka selama konsep itu bekerja, insha Alloh keberuntungan Anda tidak pernah akan habis karena Alloh SWT telah menitipkannya pada umatnya yang tepat dan amanah.

Dan jangan salah persepsi mengenai rejeki. Rejeki bisa apa saja, dan tidak harus selalu uang. Jadi banyak banyak bersyukur jika Anda menerima kebaikan apapun juga. Besar kecil tetap bersyukur. Termasuk juga ujian adalah berkah, karena disana kita sedang diproyeksikan Alloh SWT untuk naik kelas agar siap menerima rejeki yang lebih besar lagi sekaligus tanggung jawab kemashlahatan umat yang lebih luas lagi melalui tangan Anda. Aamiin Ya Robbal Alamin.


SEMANGAT SUKSES 
(Mirza A.Muthi)


Sunday, September 1, 2019

Merawat Karyawan Unggul


Satu fenomena yang nyata terjadi di dunia kerja adalah karyawan yang paling cerdas, paling unggul, mungkin yang paling dharapkan bisa jadi penerus Anda dalam membangun dan mengembangkan perusahaan/ usaha, justru akhirnya keluar dan mendirikan  usaha yang sama yang pada akhirnya malah jadi kompetitor kuat perusahaan Anda. Lalu apakah ini wajar atau beretika? 

Kasus nyata yang terjadi contohnya, banyak konter kebab brand baru yang sekarang lahir banyak ditemui konternya di pinggir jalan, rata rata lahir dari karyawan yang pernah kerja di BR Kebab sebagai pionir konter kebab franchise. Brand Ayam Fried Chicken di konter/outlet yang banyak kita temukan juga rata rata lahir dari karyawan lulusan brand Fried Chicken yang ternama dan dikenal sebagai pionir. Station TV swasta banyak lahir dari bekas bekas karyawan level manager bagus jebolan TV nasional dan TV swasta pertama di Indonesia.  Perusahaan pengiriman barang/ paket itu lahir dari bekas karyawan pos perusahaan nasional. Semuanya begitu. Pun dalam kasus brand franchise, seperti perusahaan Karaoke keluarga icon artis banyak lahir dari manager handal bekas kerja di outlet karaoke tsb dan pasti dibuat atas permintaan oleh investor investor/ franchisee perusahaan karaoke keluarga icon artis yang dangdut terkenal itu. Pada saat bisnis sudah sangat prospektif dan menjadi industri, maka akan banyak sekali pihak yang berusaha membuka produk/jasa yang sama untuk tidak kehilangan peluang bisnis tsb.

Sama halnya dengan karyawan, sebut si B yang kita rekrut dari awal dididik, pelan pelan ilmunya makin bertambah, skillnya makin baik, bisa memahami proses kerja perusahaan secara keseluruhan, posisinya makin naik, maka sudah jadi fitrahnya jika si B berpikir kalau sewaktu waktu si B bisa bikin bisnis ini sendiri dan mendapatkan penghasilan yang lebih baik. Mungkin maksud dia bukan untuk jadi kompetitor usaha perusahaan induk semangnya, tapi lebih kepada memperbaiki taraf hidupnya dan status sosialnya. Dan karena  usaha ini yang dia kuasai prosesnya dari hulu ke hilir ya yang terpikir di dia pasti bikin usaha sendiri yang sejenis dengan usaha perusahaan induk semangnya ini. Itu sudah hal yang alami. Semua orang pengen jadi boss atas usahanya sendiri, bukan terus jadi karyawan. Tapi dari pihak bapak sebagai owner perusahaan bisa antisipasi hal ini dengan mengajak bicara terbuka dan menjadikan karyawan bagus tadi sebagai mitra bisnis, bukan lagi sebagai karyawan tapi sebagai pemilik usaha yang masih berafiliasi dengan merk bapak. Misal dibukakan Toko Ritel A dengan pembagian saham antara si B dan manajemen kantor pusat toko ritel A. Atau tetap kerja di perusahaan A dengan posisi Direktur dan diberikan saham perusahaan, bukan hanya gaji, dst. Maka ada istilah karyawan bagus itu adalah asset tapi sekaligus juga boom waktu. Tergantung bagaimana perusahaan bisa memantain si pekerja potensial ini dan membangun hubungan kerja mutualisma. Yang penting si B tidak jadi kompetitor dengan membuka semacam brand Toko A sendiri.  Yang perlu perusahaan bangun adalah suasana menghargai dengan selayaknya dan sepantasnya, iklim kerja, perhatian, pemikiran ide ide spontan cerdas yang selalu jadi solusi masalah dan hal hal lain selain hanya masalah teknis proses kerja. 

Menghargai dengan layak, misalnya memberi gaji sesuai dengan kontribusinya ke perusahaan. Kenyataannya memang perusahaan harus membedakan antara upaya menjaga karyawan yang jadi asset perusahaan dengan memperlakukan karyawan yang hanya jadi beban cost perusahaan. Adil bukan berarti gaji sama rata tapi digaji sesuai jasanya ke perusahaan. Mungkin diberi kesempatan pengembangan diri berupa kenaikan posisi jabatan sehingga dirasakan ada jenjang karier seiring berjalannya waktu. Kesempatan mendapatkan pelatihan/ training diluar dengan kewajiban mengajarkannya kembali ke teman teman kerjanya di perusahaan. Buat karyawan unggul ini merasa berguna dan dibutuhkan di perusahaan, maka hal tsb juga akan menghalangi niat ybs untuk segera keluar pindah kerja di tempat lain.

Diluar hal tsb, perusahaan memang harus mengusahakan beberapa bibit unggul di kalangan karyawan. Jangan terlalu menggantungkan nasib perusahaan pada hanya 1 (satu) orang karyawan saja walaupun dia handal. Karyawan unggul bisa dibentuk, dan itu adalah tugas SDM dept dan para manager satuan unit kerja. Buat suasana kompetisi sehat diantara karyawan dan selalu sampaikan bahwa loyalitas adalah bagian penting dari penilaian karakter  karyawan. Jadilah seperti mentor dan membuat ikatan bathin yang kuat dengan karyawan unggul. Hal hal emosional seperti ini juga bisa menimbulkan ikatan pribadi yang  kuat agar karyawan unggul enggan untuk pindah dari perusahaan atau dibajak pihak/ perusahaan lain.


SEMANGAT SUKSES 
(Mirza A.Muthi)

Thursday, August 1, 2019

Yang Boleh dan Jangan Dalam Berbicara




Salah satu skill penting yang dibutuhkan untuk menjadi sukses adalah skill bicara. Bicara ini bukan berarti cerewet, ramai bicara, ketawa atau bersuara keras keras atau heboh gaul eksis seperti gaya anak sekarang. Bicara untuk tujuan sukses tentu saja harus berisi, berbobot materinya dan mencerminkan apa yang ada dalam otak Anda sebagai gambaran pengetahuan dan pengalaman yang Anda miliki. Dari apa yang Anda sampaikan dalam sebuah pembicaraan, diskusi, meeting atau bahkan pidato, bisa digambarkan bagaimana kapasitas Anda. Kecerdasan, pengalaman, karakter pandangan hidup, kecerdasan dan kebijaksanaan Anda yang bisa membuat orang banyak akan lebih menghargai Anda. Salah satu profesi penting yang menggunakan public speaking skill adalah presenterdi TV. Coba lihat mereka, sudah cantik, tampan terlihat pintar pula karena pintar bicara topik topik terkini yang sedang viral. Banyak pemirsa TV yang kagum dengan pribadi Presenter dan ingim jadi seperti mereka.

Jangan salah, bahkan jikapun Anda sebetulnya hanya bisa bicara tanpa bisa melaksanakan secara persis apa yang Anda sampaikan, inipun bisa terjadi. Paling lawan bicara yang Anda sudah pukau sedemikian rupa dengan apa yang Anda sampaikan lama lama jadi meragukan Anda karena dalam kenyataannya skill implementasi Anda tidak sehebat skill bicara Anda. Tapi ini menunjukan betapa powerful nya kekuatan bicara jika Anda bisa menguasainya dan melakukannya  dengan baik. Maka sebaiknya demi nama baik Anda, jika Anda pintar bicara, memberi nasehat, mengajarkan hal hal baik, maka sebaiknya Anda juga adalah pelaku dari apa yang Anda sudah sampaikan. Anda harus jadi contoh model dari apa yang Anda sampaikan. Jangan sampai lain di mulut tapi juga lain di pelaksanaan.

Tapi tidak ada seseorang pun punya kemampuan bicara baik, lancar dan  meyakinkan jika dia tidak punya pengetahuan mendalam dan pengalaman lama dalam hal konten yang jadi topik penyampaian. Karena Anda menguasai topik materinya, maka Anda berani speak out untuk menyampaikan hal hal yang mungkin banyak orang tidak / belum tahu. Jadi syarat pertama untuk Anda berani bicara profesional adalah Anda harus punya pengetahuan yang cukup mendalam dalam materi yang akan dibicarakan atau disampaikan. Dalam hal ini jangan sampai juga karena tidak ingin kehilangan pamor dan Anda seperti ingin memaksakan harus bicara hal hal teknis dan spesifik mengenai suatu materi khusus, tapi karena tidak menguasai dan Anda hanya mengira ngira sedangkan lawan bicara Anda rupanya cukup paham masalah ini, maka tampaklah benar benar "kebodohan" Anda. Lebih baik jika begini situasinya sampaikan secara jujur saja jika untuk hal ini saya belum cukup memahami dan saya ingin mendengar untuk belajar dari bapak. Itu lebih etis secara profesional dan tidak akan merugikan image Anda. Justru Anda akam dipersepsikan sebagai profesional yang masih ingin mendengar dan ingin terus belajar. Jadi Anda harus terkesan cerdas pada saat bicara. Jika Anda berbicara tapi malah memberikan kesan bodoh dan jadi bahan olok olok, lebih baik diam dan mendengarkan yang lebih ahli untuk bicara lalu Anda menyimak dengan teliti. 

Berinteraksi dengan orang lain secara langsung juga paling mudah dan cepat adalah dengan berbicara atau ngobrol. Berbicara langsung seperti ini banyak etikanya. Karena hati yang sakit karena sebuah ucapan akan susah untuk diperbaiki lagi. Kalaupun lawan bicara Anda sudah memaafkan Anda tapi tentu saja hari kemudian semua tidak akan pernah lagi sama seperti hari yang sudah sebelumnya  berlalu. Usahakan memuji harus di depan orang, tapi mengkritik/ bahkan marah panggil secara pribadi di dalam ruangan hanya berdua. Jangan terbalik, memarahi / konflik bicara secara keras di depan banyak orang secara terbuka tapi memuji hanya diam diam pada saat sedang berdua saja. 

Berbicara juga harus disesuaikan dengan kapasitas lawan bicara. Jika hanya percakapan pergaulan sehari hari dengan tetangga, dengan kawan kongkow, jangan gunakan bahasa bahasa khusus spesifik yang biasa Anda gunakan dalam pekerjaan. Selain mungkin saja lawan bicara Anda akan tidak paham, bisa saja Anda akan dipandang sombong karena terlalu ingin dianggap pintar karena bicara dengan bahasa "langit". 
Ingat, lingkungan Anda sejak dari bangun tidur sampai nanti malam tidur lagi, Anda akan bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang dengan berbagai macam latar belakang. Tempatkan cara bicara, materi pembicaraan, gaya bahasa dan gaya bicara Anda sesuai pada situasi dan siapa lawan bicara Anda agar Anda selalu dapat diterima dengan terhormat dimanapun Anda berada dan mencoba berinteraksi.

SEMANGAT SUKSES (Mirza A.Muthi)