Saturday, July 14, 2012

BERKOMPETISILAH DI LEVEL TERTINGGI

Senang lihat Moto GP ? Coba bayangkan jika Anda adalah salah satu pebalapnya. Bayangkan Anda adalah Jorge Lorenzo atau Valentino Rossi. Rasakan sensasinya.. 
Dimulai sesaat sebelum start, dengan kepala dilindungi oleh Helm dan tubuh dibalut jacket safety, rasakanlah suhu tubuh yang manghangat dan pikiran Anda fokus konsentrasi pada jalur balap di depan Anda. Dengan konsentrasi penuh itu,. Anda bahkan bisa  mendengar degup jantung Anda sendiri berdetak yang memacu aliran darah lebih cepat walaupun suasana sekeliling sedang riuh. Di sisi lapangan, nama Anda diteriakan terus oleh fans dan supporter Anda. Saatnya Anda tidak perduli dulu dan fokus konsentrasi pada apa di depan Anda.

Pandangan lurus ke depan dan seksama melihat lampu tanda start. Begitu start lampu hijau, langsung putar grip dan atur posisi badan dan gas motor Anda agar tidak jump start atau ban belakang terlalu lama spinning. Setelah itu maka yang akan terjadi terjadilah.

Yang ada dalam diri hanya berusaha menjadi yang terbaik, menjaga posisi motor selalu di depan rival. Seluruh adrenalin Anda terpacu untuk bisa memimpin lomba. Hasil latihan, nama baik, kredibilitas dan pengalaman bertahun tahun dipertaruhkan pada lomba balap saat ini.  Kadang kesal jika ada pebalap lain ternyata bisa menyalip Anda dan berarti Anda harus berusaha lebih keras lagi untuk menyusul pebalap di depan Anda. Pantang menyerah sebelum bendera finish berkibar. Terus kejar dan jaga posisi di kumpulan grup terdepan.

Dalam kecepatan rata rata diatas 150 km/jam diatas roda dua Anda harus memasuki tikungan demi tikungan dengan mulus dan aman lalu memacu motor secepat mungkin di trek lurus, berkali kali harus konsisten keliling jalur lap lomba agar tetap selamat sampai bendera finish dikibarkan.

Selama balapan berlangsung, tidak ada celah untuk bisa salah. Sedikit saja salah mengkordinasikan antara rem depan dan belakang maka motor bisa melintir keluar jalur, atau menikung terlalu cepat atau  terlambat me-rem atau terlalu cepat memutar gas di tikungan maka bisa tergelincir keluar jalur atau bahkan jika sedang sial tertabrak motor rival lain yang terlalu dekat atau berusaha mengambil jalur balap Anda.. .Kadang nyawa dan keselamatan Anda jadi taruhannya sehingga sekaligus Anda harus ada ketenangan dan berhati hati, bukan asal sradak sruduk tanpa perhitungan matang. Jika Anda sukses menjadi salah satu  pemenang maka seketika rasanya dunia indah, seketika rasa tegang di dalam dada terbang berganti kabahagiaan. Saat Anda berdiri di podium dengan piala di tangan dan  lagu kebangsaan berkumandang rasanya luar biasa. Perasaan yang pantas Anda dapatkan sebagai juara Moto GP. 

Itulah gambaran kompetisi di level tertinggi. Sinergi antara fokus dan konsentrasi, persiapan yang prima, kejar target waktu, latihan keras, pengalaman bertahun tahun, skill yang terus ditingkatkan, evaluasi kinerja dan perbaikan terus menerus, pengetahuan yang tepat, winning teamwork, kematangan dan ketenangan, konsisten, tahan tekanan dan mental baja dan keinginan kuat untuk menjadi nomor 1.  Bayangkan jika poin poin ini dimiliki setiap dari kita atau setiap organisasi dalam "berkompetisi" sehari hari di kehidupan profesional dan karir sehari hari.

Seperti saya jelaskan di materi bulan sebelumnya, jika Anda ingin jadi yang terbaik, anggaplah semua yang sedang Anda jalankan dan perjuangkan adalah kompetisi di level tertinggi. Maka persiapkan dan berusahalah untuk jadi yang terbaik. Dengan senantiasa menganggap sedang berkompetisi, maka Anda terbiasa untuk bersiap dan berusaha pada level juara, level orang luar biasa, bukan hanya sekedar bisa finish tapi diurutan buncit. Kesempatan akan berguna bagi Anda pada saat Anda siap. Jikapun Anda tidak pernah punya persiapan, kesempatan datang berkali kalipun tidak pernah akan jadi opportunity buat Anda. Jangan jadi pecundang. Kesuksesan hanya untuk para Juara. 
Saya kira simulasi Anda menjadi pebalap Moto GP tepat untuk Anda visualisasikan. Jadilah orang luar biasa diatas rata rata. Jadilah Juara ! Kenakan helm Anda dan rasakan deruman mesin motor Anda! Jangankan visualisasi, menontonnya saja sudah bisa membuat kita tahan nafas karena tegang dan terbawa suasana kompetisi. 
SEMANGAT SUKSES (Mirza A. Muthi) 

Saturday, July 7, 2012

LOYALITAS PELANGGAN

Pelanggan puas saja tidak cukup. Menjadi loyal, kembali membeli atau datang lagi dan tidak pindah ke produk lain adalah lebih penting. Pelanggan bisa saja puas pada beberapa merk dari produk jasa sejenis. Tapi dia hanya referalkan merk yg dia paling loyal.

Untuk usaha jasa, tidak perlu terlalu fokus cara mencari pelanggan baru. Percuma saja jika kita selalu dapat mencari pelanggan baru, tapi hanya dua - tiga kali datang lalu pindah lagi ke jasa merk lain. Pelanggan baru memang penting, tapi lebih penting menjaga loyalitas pelanggan saat ini. Orang baru di luar sana tidak akan mendengar lebih baik up selling dari marketing outlet Anda dibanding mendengar referensi dari kawan baik atau saudaranya sendiri. Sepuluh kali kita menawarkan produk A untuk dibeli tidak sekalipun mereka datang, tapi hanya sekali saja produk yang sama tersebut direkomendasi oleh kawan baiknya, niscaya dia langsung datang. Sebetulnya produknya sama, tapi tergantung siapa yang mereferensikannya. Jika kita punya banyak sekali pelanggan saat ini yang loyal, maka itu akan sangat bernilai bagi kemajuan usaha Anda secara jangka panjang.

Jadi hanya dengan me-mantain pelanggan saat ini kita dapat min 2 keuntungan
1. Pelanggan tadi akan repeat business
2. Pelanggan tadi akan bawa 5 orang baru lagi ke outlet

Untuk bisnis outlet jasa Anda, bagaimana supaya pelanggan loyal?
Fokus di faktor emosional. Detik detik pelanggan berada di outlet adalah "pengalaman bernilai" dan tidak bisa didapat dari merk lain sejenis. Banyak produk sejenis dalam standard mutu sama tapi yang membedakan adalah pengalaman emosional yang berkesan.

1. Sebut nama pelanggan lebih memberi kesan kepada pelanggan. Semakin banyak Anda mengenal pelanggan Anda mulai dari nama saja dulu, maka selanjutnya akan lebih mudah Anda mengenal hal hal spesifik lain dari para pelanggan Anda.
2. Berikan konsultasi agar pembeli mendapatkan barang yang tepat sesuai kebutuhannya. Bukan hanya menjual yang paling mahal padahal kita tahu pelanggan tidak perlu sampai membeli produk yang terlalu mahal.
3. Jika ada masalah berikan solusi dengan efektif dan sopan, bukan bantahan atau bertahan. Pelanggan adalah raja, maka mohon maaf dan berikan kompensasi seperlunya juga undang untuk dilain waktu datang lagi.
4. Berikan surprise kepada pelanggan. Memang tidak boleh membedakan "pelayanan" kepada pelanggan. Tapi harus dibedakan memberikan "penghargaan" kepada pelanggan. Coba cek diantara pelanggan hari itu mana yang transaksinya bergerak paling besar diantara pelanggan lain. Jangan sungkan untuk memberi compliment kepada pelanggan seperti contoh tsb. Bedakan penghargaannya dengan pelanggan lain, karena dia pantas mendapatkannya.
5. Jika perlu libatkan pelanggan dalam proses interaktif antara management outlet dan pelanggan. Contohnya biarkan pelanggan membuat minumannya sendiri, pelanggan mengisi acara menyanyi di panggung menghibur pelanggan lain, dan hal hal lain dimana pelanggan mendapatkan "interactive experience" antara pelanggan-management atau pelanggan-pelanggan. Untuk itu konsep bisnis outlet Anda harus didevelop sehingga memungkinkan aplikasi interactive ini berjalan.

Intinya selama pelanggan Anda datang mulai dari dibukakan pintu sampai diantar kembali keluar pintu outlet, sebanyak mungkin pelanggan mengumpulkan kesan kesan positif, maka akan semakin baik. Semakin loyal pelanggan terhadap outlet Anda.

Dan ingat! Jangan salah, bedanya tipis sekali di bisnis jasa antara loyal dengan jasa perusahaan atau loyal kepada salah satu person di perusahaan. Usahakan sekali pelanggan loyal kepada produk dan system operasional service outlet Anda, bukan loyal kepada salah seorang yang bekerja di outlet. Jika itu terjadi, maka pelanggan akan pergi kemana person tersebut pergi atau pindah ke perusahaan lain. Itu bahaya untuk perusahaan Anda. Tapi kalau itu terjadi memang tidak bisa disalahkan karena berarti standard service dan skill person tersebut jauh diatas rata rata karyawan lain dan perusahaan tidak pandai memelihara karyawan favorit pelanggan tersebut loyal kepada perusahaan. Bagaimanapun seseorang berhak mencari yang lebih baik lagi bagi dirinya.
SEMANGAT SUKSES (Mirza A.Muthi)