
Salah mengambil keputusan juga karena dipengaruhi oleh isyu dan
opini orang lain yang tidak suka pada seseorang atau sesuatu. Padahal Anda dan
mereka sebenarnya beda pandangan. Kondisi hati pada saat mengambil keputusan
juga sangat berpengaruh. Saat sedang emosi biasanya sesaat langsung ambil
keputusan emosional. Keputusan emosional biasanya akan disesali saat hati sudah
dingin dan tenang, kembali berpikir rasional. Atau pada saat sudah berjalan dan
itu gagal baru kembali teringat pada masa lalu saat pertama diambil keputusan.
Menyesal karena waktu itu terburu buru memutuskan. Salah mengambil keputusan
juga sering disebabkan kurangnya wawasan, pengetahuan dan latar belakang yang
spesifik tentang sesuatu hal.
Wawasan, pengalaman dan pengetahuan spesifik tentang sesuatu hal
yang sedang dipertimbangkan, sangat dibutuhkan sebagai landasan pengambilan
keputusan. Bahkan jika dibutuhkan sebelum mengambil keputusan penting, maka
sewajarnya minta masukan dari orang orang yang kompeten spesifik di bidangnya.
Bandingkan informasi dari satu sumber dengan sumber lain lalu analisa.
Ada juga salah mengambil keputusan karena salah menentukan
prioritas tujuan pengambilan keputusan. Akibatnya menyalah gunakan wewenang.
Salah motivasi. Seharusnya jangan ditujukan untuk kepentingan pribadi, keluarga
atau golongan, tapi ditujukan untuk kepentingan umum yang lebih luas. Hal
seperti itu juga mengindikasikan adanya kecurangan yang merugikan perusahaan.
Misal memutuskan memilih dan menggunakan vendor atau supplyer yang
bisa markup harga agar manager sebagai penghubung mendapatkan kelebihan. Itu
merugikan perusahaan karena cost perusahaan akan lebih tinggi. Tapi siapa yang
memilih manager seperti itu?
Tapi salah mengambil keputusan bukan hal yang tabu, kadang harus
terjadi dalam keharusan memilih opsi dibanding sama sekali tidak memutuskan.
Tidak berani sama sekali mengambil keputusan pun itu salah juga. tidak ada
kemajuan dari langkah yang tidak diambil dan tidak mulai bertindak. Hanya saja
sebagai seseorang berpendidikan dan bijaksana, proses pengambilan keputusan
harus memiliki dasar yang kuat dan alasan yang logis.
Keputusan benar atau salah nantinya akan menentukan perubahan pada
diri Anda, sekarang dan masa depan. Belajarlah mengambil keputusan benar
berdasarkan informasi yang benar dan diputuskan dalam kondisi emosi hati yang
sedang tenang dan rasional.
SEMANGAT SUKSES (Mirza A.Muthi)
No comments:
Post a Comment