Pariwisata menjadi sektor pendapatan negara yang sangat terkoreksi dari target. Tidak adanya kunjungan wisatawan manca negara bahkan wisatawan lokal antar daerah membuat omzet dari ekonomi kreatif lokal daerah wisata juga anjlok drastis. Semua betul betul prihatin dengan situasi pandemic covid 19 ini. Sektor riil pariwisata seperti sektor transportasi menderita. Pengusaha Bus Pariwisata kehilangan kemampuan untuk membayar angsuran unit unit busnya. Pengusaha Airlines apalagi yang kehilangan momentum sepanjang tahun, paling beberapa momen libur panjang dimana beberapa penumpang memaksakan harus berpergian juga. Sampai pengusaha UKM snack oleh oleh juga tidak bisa menjual produknya secara konvensional karena tidak ada kunjungan ke toko off linenya. Banyak sektor riil lain baik yang langsung terkait dengan pelaksanaan proses wisata atau sektor supporting yang biasanya bisa menghidupi ratusan kepala, saat ini terpaksa harus menderita.Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif harus memikirkan jalan keluar dari situasi sulit ini agar ekonomi seputar bisnis wisata dan ekonomi kreatif bisa mulai bergerak lagi, setidaknya, walaupun belum bisa jika harus berlari.
Berikut strategi yang bisa ditawarkan berdasarkan logika collateral thinking yang masih logis;
1.
Jadikan Bandara sebagai pusat poin of sales dan promotion center dari
hasil kegiatan ekonomi kreatif. Buka konter/booth di area Bandara
international dan nasional. Saat ini jangan terlalu memikirkan estetika
dulu tapi lebih kepada efektifitas ruang dan efesiensi maksud tujuan.
Makin bisa difokuskan maka protokol COVID juga bisa dikontrol ketat.
Jika perlu ada sebagian wisatawan hanya datang ke bandara, berbisnis
atau membeli produk berkeliling bandara beberapa jam, lalu kembali lagi
ke kota asal.
2.
Promosikan tempat tempat wisata dengan konsep member get member dari
wisatawan existing kepada calon wisatawan. Identifikasikan setiap
wisatawan yang pernah datang ke destinasi wisata pilihan tsb dengan
member card dengan IT support. Tawarkan bonus/previlege sebagai
fee/komisi ajak orang untuk berwisata ke Indonesia/destinasi wisata.
Misal bisa dengan discount hotel atau cashback tiket pesawat/kereta
secara IT dan epayment di kunjungan wisata berikutnya sebagai fee
marketing
3. Jangan
terlalu banyak keinginan semua destinasi wisata yang ada di Indonesia
harus dipenuhi wisatawan. Sepanjang 2021 ini cukup fokus pilih 2 (dua)-5
(lima) destinasi pilihan utama dan fokuskan kecukupan dana dan usaha
marketing hanya ke destinasi pilihan tsb. Betul betul fokus dan upayakan
seluruh kemampuan dan strategi.
4.
Jadi atur prioritas agar fokus seluruh sektor usaha kreatif dan UKM
juga untuk support di destinasi pilihan ini. Karena sumber daya terbatas
seperti budget anggaran, jaringan internet dan telekomunikasi ,
jaringan transportasi tol dan arteri, apapun infrastruktur yang
dibutuhkan yang ada termasuk SDM pengawas dan bimbingan UKM dan usaha
kreatif maka harus lebih dimanage oleh pusat dan daerah.
5.
Betul2 promosikan destinasi pilihan tsb secara online. Minta bantuan
para youtuber utama dengan subscriber banyak untuk masing masing ikut
meliput pengalaman kawasan destinasi wisata tsb. Jadikan para youtuber
ini sebagai "prajurit tempur wisata" ujung tombak promosi dan marketing
wisata nasional.
6.
Minta peran serta aktif dari para konsultan bisnis dan motivator
nasional untuk aktif menggelar zoom meeting tentang usaha kecil menengah
agar suasana usaha mandiri makin kondusif dan memompa keberanian orang
untuk memulai usaha.
7.
Dengan kecerdasannya, para konsultan bisnis bisa bantu meng upgrade
skill dan knowledge UKM, mencarikan partner kolaborasi yang tepat,
mengarahkan strategi usaha dan mempercepat proses keberhasilan usaha.
Agar makin banyak UKM yang aktif dan sekaligus berhasil menggerakan
ekonomi lokal.
8. Untuk
setiap UKM yang terlibat berperan langsung harus diberi insentif KUR
dan kemudahan perijinan, relaksasi pajak bahkan gimmick benefit lain
yang menarik oleh pemerintah daerah agar image menjadi pengusaha kecil
menengah adalah pekerjaan yang sexy.
9.
Libatkan mahasiswa untuk ikut berperan aktif di bidang pariwisata dan
UKM di daerah lokalnya. Jadikan mahasiswa sebagai agen perubahan ekonomi
lokal daerah. Dokumentasikan dan jadikan kegiatan produktif dan sosial
ini sebagai nilai tambah untuk daya saing pada saat mereka melamar kerja
atau mendapatkan kemudahan pinjaman usaha kelak.
10.
Pikirkan konsep wisata virtual dengan bantuan teknologi IT dan AI.
Misal didesign agar dari rumah secara google 3D kita bisa "hadir" di
destinasi wisata yang kita pilih dan bayar tiket signin nya. Bahkan di
lokasi tertentu kita bisa merasakan 6D (gerakan, mencium bau, merasakan
sensasi iklim, tiupan angin, hempasan ombak, dll) . Juga bisa langsung
memilih barang/produk oleh oleh wisata lokal dan nanti tinggal dibayar
secara epayment dan menunggu dikirim ke rumah. Betul betul teknologi IT
harus dimaksimalkan untuk bisa digunakan.
Saat ini semua unsur
unggul produktif dan berpengaruh di masyarakat, seperti motivator,
konsultan, mahasiswa, youtuber, artis dsb.. betul betul harus terlibat
untuk sama sama berjuang membantu Indonesia bertahan mengatasi dampak
penurunan ekonomi nasional akibat pandemic COVID 19.
SEMANGAT SUKSES
(Mirza A.Muthi)
No comments:
Post a Comment