Saat ini UMKM (
usaha skala mikro kecil menengah ) seperti dagang dianggap bisnis tradisional
yang dianggap bisa berjalan tanpa harus didukung oleh profesionalisme aspek
aspek pengetahuan dan wawasan yang luas, bisa diturunkan secara turun menurun
dan sangat sederhana. Seyogyanya potensi para pengusaha dan pedagang mikro
belum digali sampai batas kemampuan maksimal dan bahkan mungkin potensi ini
belum disadari oleh para pelakunya sendiri.
Tidak cukup hanya
pinjaman modal yang disupport karena jika penggunaannya kurang taktis dan
efektif, maka modal hanya akan berfungsi sebagai persiapan usaha tapi usahanya
tidak bisa menghasilkan. Bisnis besar ataupun kecil tetap harus dikelola secara
profesional agar menghasilkan produk atau jasa yang diminati dan kompetitif.
China dengan
jumlah penduduk yang sangat besar tapi setiap Usaha Kecilnya disupport secara
dana dan keilmuan manajemen oleh pemerintah maka menghasilkan raksaksa bisnis
yang progresif dan merupakan ancaman “mengerikan” bagi negara lain. Biaya
sumber daya manusia yang murah sehingga bisa menghasilkan harga jual yang
sangat kompetitif. Juga produknya sangat innovatif, ragamnya banyak dan
modelnya menarik sehingga dikombinasikan dengan harga murah menghasilkan daya
saing yang tinggi. Bahkan jiplak , tiru dan bikin baru lagi dengan innovasi
adalah hal yang legal di China dan dilindungi negara.
Bahkan negara
berpotensi market besar seperti Indonesia, produk alam negerinya mengalami
kesulitan bersaing dengan produk produksi bangsa China yang dijual di negara Indonesia.
Masyarakat kita lebih suka membeli produk China dengan alasan yang reasonable:
lebih modern produknya,lebih banyak pilihan ragamnya dan lebih murah harganya.
Sungguh Ironis.
Jika hanya ada
skala puluhan UMKM dalam skala negara sebesar Indonesia mungkin tidak berdampak
signifikan bagi perekonomian nasional. Tapi jika UMKM bisa digerakkan seperti
industri, terus dicetak sampai berskala ribuan bahkan jutaan Unit UMKM
profesional tersebar di seluruh Indonesia, maka kekuatannya sebagai penggerak
ekonomi bangsa akan sangat jelas sekali dan akan memberi efek domino yang
positif terhadap meningkatnya kesejahteraan bangsa.
Tips ini ditujukan
untuk pelaku UMKM di seluruh Indonesia , tapi juga bisa menjadi informasi bagi
Pemerintah Daerah agar memiliki pola kerja pembinaan UMKM yang efektif dan
terarah. Agar kita tidak takut lagi dengan yang namanya AFTA ataupun Free
Trading yang lebih global lagi di masa depan.
MULAI DARI SETIAP
PEMERINTAHAN DAERAH
Adalah juga
menjadi tanggung jawab Pemda Propinsi untuk memajukan kesejahteraan seluruh
penduduknya tanpa terkecuali. Kesejahteraan penduduk secara umum bisa
dicapai dengan meningkatkan kemampuan produksi sumber sumber penghasil
pendapatan di semua aspek status mata pencaharian penduduk. Termasuk di dalamnya
adalah daya produksi dan daya saing penduduk yang berprofesi sebagai pengusaha
kecil / mikro. Bagi Pemda Propinsi, peningkatan pendapatan yang signifikan pada
(misalnya) jumlah populasi pedagang Mikro akan sangat membawa peningkatan yang
berarti bagi pendapatan per kapita propinsi. Belum jenis usaha lain selain
perdagangan.
Oleh sebab itu
Program Pelatihan ini diajukan untuk dapat dipertimbangkan. Tujuannya adalah
memberi wawasan dan keilmuan non formal kepada pedagang mikro se-propinsi agar
dapat menjadi nilai tambah bagi setiap pribadi peserta sebagai kekuatan agar
dapat lebih berdaya saing dan berkemampuan tinggi dalam menjalankan usaha
dagangnya. Dengan pelatihan ini diharapkan akan meningkatkan kesuksesan sebagai
pengusaha kecil dan tentunya meningkatkan kesejahteraan keluarga pengusaha
peserta pelatihan. Dengan semakin tingginya pengetahuan dan kemampuan para
pelaku pedagang kecil juga akan meningkatkan kepercayaan institusi pemberi
kredit usaha mikro baik dari Perbankan, BPR maupun Yayasan yayasan pendanaan
usaha kecil lainnya untuk tidak segan segan menyalurkan kreditnya pada pelaku
pelaku usaha dagang skala mikro.
PEMBENTUKAN TEAM
KERJA PELAKSANA & LABORATORIUM SEBAGAI INKUBATOR PENGEMBANGAN EMBRIO BISNIS
UMKM DI DAERAH
Sebetulnya masalah
UMKM ini bukan sama sekali mulai dari awal. Di setiap daerah pasti sudah cukup
banyak unit UMKM yang sudah eksis dan berjalan. Hanya saja seperti diulas di
awal, sifat bisnisnya sangat konvensional dan belum menimbulkan efek menularkan
rangsangan semangat wirausaha ke orang lain.
Laboratorium UMKMK
yang tugasnya adalah menciptakan “ bentuk usaha mikro kecil menengah “ baru
yang disesuaikan dengan potensi daerah setempat atau meningkatkan potensi
profit dari usaha yang sudah eksis di daerah tersebut tapi belum terorganisir
secara profesional. Laboatorium bertugas sebagai Inkubator adalah sebagai
tempat untuk membesarkan embrio unit UMKM menjadi bibit UMKM yang potensial.
Untuk menuju potensial ini maka prosesnya harus akurat sejak awal. Sejak
penentuan bidang usaha, bagaimana organisasinya, bagaimana marketingnya,
bagaimana alat produksinya, darimana input bahan baku dan channel penjualannya,
siapa pembelinya berapa harga jualnya. Lalu embrio ini yang ditawarkan pada
pelaku UMKM untuk dijalankan lengkap dengan Manual Book Standard Operasional
Prosedurnya. Pelaku UMKM tidak mencari cari model usaha lagi.
Mereka yang
dipilih kerja di Laboraturium ini adalah kalangan akademisi sebagai pelaksana
dan kalangan muda praktikal dunia usaha sebagai konsultan pembimbingnya
sehingga program dapat dipercepat kerjanya dengan hasil yang optimal, tentunya
didukung oleh kemudahan birokrasi akses ke segala lapisan sumber daya yang
dibutuhkan dari pejabat Pemda setempat. Team Kerja Pemberdayaan UMKM ini harus
dibuat beberapa kelompok, diberi wilayah operasional tertentu yang tidak
tumpang tindih satu team dengan team lainnya. Masing masing diberi target kerja
dan reward jika target tercapai.
Maka tugas Team Kerja Pemberdayaan UMKM ini adalah
- Memperbaiki kinerja dan
profesionalisme unit UMKM yang sudah eksis
- Menganalisa top 10
potensi jenis bisnis UMKM terbaik yang khas di wilayah daerah tersebut
- Membuat model model UMKM
yang siap ditawarkan kepada calon pelaksana UMKM
- Mengadakan pelatihan
calon calon pelaksana UMKM bekerjasama dengan pihak pendana / Bank Daerah
- Melakukan promosi
berkesinambungan semangat wirausaha melalui media massa lokal dan
penyuluhan ke lapangan
- Bekerja sama dengan
sekolah sekolah kejuruan aplikasi kerja di wilayah setempat untuk
membuat dan merintis pembukaan unit unit UMKM baru bagi calon
wirausaha
- Memulai bimbingan dan pengawasan intensif 100 hari pembukaan unit UMKM baru untuk kemudian diserah terimakan kepada pelaku usaha
Bukan hanya
terbatas pada niaga makanan, pakaian, tapi juga budaya yang bisa
dikomersialkan, lokasi wisata yang pantas dijual, kerajinan khas yang unik dan
menarik, jika perlu mengolah bahan pokok buah khas daerah menjadi panganan
ringan yang baru jenisnya. Pelaku usaha dari embrio yang dihasilkan di
laboraturium ini harus ditargetkan pada pelaku dengan skill menengah ke bawah,
pria dan wanita juga bisa melakukannya. Jangan yang terlalu membutuhkan konsep
dan pemikiran serius karena tidak cocok untuk UMKMK. Ada budget dari kas daerah
untuk Laboratorium UMKMK ini dan memang ditarget untuk dalam 6 bulan harus bisa
menghasilkan beberapa ide usaha baru skala Mikro Kecil Menengah yang sudah
dianalisa dan siap dibuatkan embrionya sebelum ditawarkan kepada pelaku usaha.
Jika usaha ini bisa memperkerjakan banyak orang, maka ditawarkan oleh Pemda
kepada investor lokal sebagai bapak asuh permodalan agar pelaksanaan usaha bisa
lebih cepat terealisasi, dengan kewajiban menggunakan tenaga kerja lokal
setempat.
SEMANGAT SUKSES (
Mirza A.Muthi ).
No comments:
Post a Comment