Saturday, August 4, 2012

SEDEKAH KUNCI SEGALA PINTU REJEKI

Di bulan suci Ramadhan ini cobalah bersedekah lebih baik. Apa keuntungan bersedekah? Ada kalanya kita yang berniat menjadi pengusaha atau calon entepreneur seperti menemui jalan buntu dimana mana. Sudah usaha ini gagal, usaha itu bangkrut, sebentar ketipu orang, lalu hutang seperti sudah menumpuk dan kita dikejar kejar debt collector. Masalah saja yang datang, kapan keberhasilan dan kesuksesan akan datang? Rejeki itu kadang seperti teka teki. Dicari menjauh tapi tidak berniat mencari bisa tahu tahu datang sendiri. Dia akan menemukan jodohnya pada orang orang yang tepat

Bagaimana agar rejeki dan kesuksesan itu datang kepada kita? 
Berkali kali saya ditanya, apa kunci sukses menjadi pengusaha. Saya sendiri belum merasa. sangat sukses. Tapi paling tidak saya sudah menjadi pengusaha dan sedang berprogress. Saya sudah buktikan keajaiban sedekah. Maka berkali kali ditanya kunnci sukses menjadi pengusaha, saya jawab tetap jawaban kuncinya ada di SEDEKAH. Dengan berbagi, memberi, empati , beramal atau apapun sebutannya insya ALLAH rejeki yang baik akan datang. Memang bersedekah tidak berarti melulu uang, bisa nasihat, pikiran, bantuan akses. Tapi apa yang bisa kita nasihatkan dari buah pikiran kita saat itu, sedangkan kita sendiri juga sangat butuh saran untuk keluar dari masalah. Bersedekahlah diawal dengan uang dan harta bendamu, walaupun tidak harus besar. Anda sangat menyayangi uang bukan? Jika kita berkorban dari apa yang sangat kita sayangi, maka kita akan diberil lebih banyak. Semampunya saja, tapi lakukan, karena ini ujian. Pada saat kita sangat mebutuhkan uang tapi kita malah iklas membagi sebagiannya untuk orang yang lebih membutuhkannya. Alam semesta tidak diam, ALLAH SWT punya sistem matematika sendiri untuk apa pengeluaran yang sudah dilakukan umatnya. Bukan makin banyak keluar uang yang disedekahkan maka malah makin sedikit uang yang tersisa.

Bersedekah berarti kita membukakan pintu rejeki kepada orang orang yang sangat membutuhkan. Orang tersebut akan sangat bersyukur dan memanjatkan doa syukurnya sekaligus doa bagi kita kepada sang pencipta. Semakin banyak kita disebut dalam doa doa orang orang yang kita bantu, walaupun orang tersebut juga tidak mendoakan kita tapi setiap amal kebaikan ALLAH SWT pasti mencatat dan membalas berkali lipat, itulah pada saatnya nanti kita akan disiapkan pintu rejeki bagi kita.

Ini seperti kita terus berputar putar dalam ruangan besar berbentuk bola. Setahun yang lalu rasanya kita sudah ke pintu A tapi belum ada yang cocok kuncinya untuk membuka pintu rejekinya. Sambil terus beramal, bersedekah, kita terus berputar mengumpulkan anak kunci dan mampir di pintu B, C, kadang sebulan kemudian seperti kembali lagi ke pintu A, belum juga ketemu pintunya yang cocok dengan kuncinya. Jangan berhenti bersedekah, terus kumpulkan anak anak kunci lainnya sambil terus berputar di bulan bulan berikutnya berusaha mencari kunci dan pintu rejeki yang cocok. Sudah berputar putar sampai di pintu Z,kembali lagi ke pintu G, H, terus bersedekah dan berputar jangan berhenti, kadang bisa tahunan. Baru lusa lalu Anda mampir di pintu yang sama belum ada pintu rejeki, akhirnya hari ini Anda ketemu pintu rejeki di pintu C. Kunci Anda ternyata sudah ada yang bisa membuka pintu ini. Padahal setahun yang lalu di pintu C ini belum cocok kunci dengan pintunya. Alhamdulillah. Ini seperti Anda sudah  memegang anak kuncinya dan mencoba mencari pintu yang tepat yang bisa dibuka dengan kunci tersebut. Dengan masuk ke pintu di C ternyata kita dapat kunci lain lagi untuk membuka pintu A, B dan D lagi.

Bagaimana jadinya jika Anda tidak memiliki kunci itu? Dan jangan salah persepsi, pintu itu jika bisa dibuka pun bukan berarti Anda menemukan uang langsung di hadapan Anda. Ini bukan seperti "harta karun" dimana Anda membuka peti dan terlihat timbunan emas permata dan koin koin uang didalamnya. Anda khan bukan bajak laut. Pintu rejeki itu seperti membuka pintu demi pintu agar terbuka jalan untuk bisa sampai ke Pintu Rejeki seseungguhnya. Mulai misalnya dari bertemu teman lama yang bisa memberikan pencerahan, lalu ketemu kawan lain yang bisa memberikan akses pekerjaan, maka bekerjalah dulu selama sekian tahun untuk menimba ilmu dan pengalaman lalu mengambil manfaat lebih dari status karyawan tersebut. Seiriing dari pergaulan yang lebih luas dan wawasan yang bertambah lalu pintu yang kita buka selanjutnya adalah perasaan terbukanya pikiran kita. Kok rasanya tahun ini otak Anda jauh lebih cemerlang dan ide ide usaha terus saja terbuka padahal di tahun sebelumnya otak rasanya buntu. Itu rejeki bagus dan nikmati saja. Biarkan pikiran Anda menjelajah semua kemungkinan usaha. Selanjutnya lalu pintu bertemu investor yang menawarkan modalnya terbuka,  dilanjutkan pintu kesempatan terbuka untuk jalan yang makin lebar saat beretemu kawan kawan yang se-misi se-visi dan punya kompetensi dalam bermitra membangun usaha, tahu tahu terbuka pintu lagi dari orang yang butuh bantuan kita untuk mengerjakan sebuah proyek, dari proyek pertama terbuka lagi pintu untuk kesempatan lebih dikenal secara luas mengerjakan proyek proyek lain, selanjutnya pintu rejeki yang lebih lebar lagi menuju jalan utama kemakmuran terbuka dengan terus berdatangannya proyek dari banyak client. Bisa menyewa lokasi usaha dengan harga sewa murah. Seakan akan semua dimudahkan jalannya. Kita pun mantap untuk membuka usaha sendiri dengan prospek client yang sudah tergambar jelas di depan.. Begitulah skema pintu rejeki. Kita punya kuncinya yaitu SEDEKAH, nanti ALLAH akan berikan kunci kunci lainnya dan siapkan pintu pintunya untuk mengarahkan kita ke jalan menuju gudang rejeki yang tepat untuk kita buka pada waktunya yang juga tepat juga..  Jangan menyerah kepada waktu.

Kenapa tidak langsung kita bersedekah besoknya kita dapat pintu rejekinya? Bukan ALLAH tidak memberi rejeki segera setelah kita berusaha. Itu pikiran kita, tapi mungkin menurut ALLAH kita belum siap secara mental dan skill untuk menerima rejeki besar. Jika Anda baru punya gelas kapasitas 1 liter, dan diberi air 5 liter, maka pasti akan terbuang sia sia 4 liter. Artinya Anda belum punya gelas yang cukup untuk menerima seluruh rejeki yang ALLAH akan berikan. Usahakan dulu gelas yang lebih besar agar siap. Jika secara mental Anda tidak siap, maka mudah saja menghabiskan uang kaget Rp. 100 juta dengan konsumtif belanja barang ini itu yang tidak perlu dan akhirnya Anda menyesal setelah uangnya habis tidak berguna. Lain halnya jika Anda secara mental dan skill sudah siap. Uang Rp. 100jt bisa Anda usahakan sehingga tahun berikutnya bisa berkembang menjadi Rp. 1 Milyar. Jadi jangan pernah ragu soal waktu, ALLAH yang memiliki waktu dan maha tahu kapan Anda siap menerima rejeki. Tugas Anda adalah menyiapkan mental, kemampuan diri, pengetahuan wawasan, jaringan komunitas yang tepat dan Anda tahu arah tujuan usaha dan hidup Anda, sehingga saat rejeki itu datang maka Anda akan siap. Bukalah pintu pintu rejeki Anda secara bertahap dan terarah.

Perbaiki hubungan dengan orang tua, sesama manusia dan hubungan dengan sang Pencipta Alam Semesta yang akan memilihkan pintu pintu rejeki yang Anda bisa buka.. Selama Anda menjadi pengusaha juga tetap jangan berhenti bersedekah, agar dijaga kelanggengan usaha Anda, dimudahkan usahanya, diarahkan dan dibukakan pikiran Anda untuk terus bisa meningkatkan usaha.

Sedekah juga menjaga "kebersihan rejeki"  apa yang kita dapat Orang bilang rejeki yang haram lebih mudah dicari daripada rejeki yang halal. Memang betul, tapi dalam konsep hidup kita, semua ada pertanggung jawabannya pada saat umur kita di dunia usai. Juga ada karmanya selama anak keturunan kita masih hidup di dunia. Hidup adalah pilihan. Kadang di saat yang sama dibukakan kita 2 pintu untuk cara yang susah dan lama tapi berkah dan halal. Atau pilih pintu lainnya yang cepat, mudah kerjanya tapi haram. Setiap pilihan ada konsekuensinya.

Jika kita bersedekah, insya ALLAH akan dipilihkan jalan rejeki yang baik dan halal untuk bisa kita ambil.  Rejekinya misalnya melalui ditetapkannya hati kita menjadi pengusaha walaupun merintis dari pengusaha kecil. Jangan lupa, menjadi pedagang atau pengusaha itu adalah pekerjaan mulia. Jangan malu mulai menjadi pedagang atau pengusaha kecil walaupun harus berpeluh keringat atau bekerja berat. Beberapa orang atau keluarga lain yang bisa hidup dengan kita mempekerjakan karyawan dengan gaji dan bayaran yang layak. Beda jika kita jadi karyawan dimana kita bekerja hanya menghidupi diiri sendiri dan keluarga..

Sedekah membersihkan rejeki yang kita dapat dan meluruskan niat kita dalam berusaha. Jangan lupa, Dunia dan Akhirat adalah tujuan kita semua. Selama di dunia, kita punya nama baik diri dan keluarga yang harus kita jaga agar setelah meninggal nanti nama kita tetap dikenang dalam kesan positif. Itulah kesempurnaan hidup yang kita cari. Amin.


SEMANGAT SUKSES (Mirza A. Muthi)


No comments:

Post a Comment