Iqra:
bacalah! Itu adalah wahyu pertama yang diturunkan Allah SWT kepada baginda
besar Rasul Muhammad SAW. Maka baca akan merubah zaman. Dari zaman jahilliyah
saat itu, kesesatan yang nyata, diajarkan kepada kebenaran atas petunjukNya
melalui rasulNya. Membaca adalah pintu perubahan.
Membaca
berarti menambahkan pengetahuan atas hal hal yang kita tidak tahu atau belum
jelas. Semakin banyak tahu semakin bermanfaat. Membaca yang diikuti dengan
pemahaman akan membawa kita kepada solusi atas masalah. Makin banyak solusi
makin banyak kesempatan untuk sukses.
Kita
tidak mungkin tahu semua pengetahuan, maka tentukan fokus kita akan kemana lalu
pertajam pengetahuan kita disana sehingga jadi bernilai lebih. Membaca bukan
berarti hanya membaca buku pengetahuan. Membaca juga dari mengamati pergaulan
sekitar, perilaku orang lain, teladan tokoh. Membaca situasi, mengamati
keadaan, mempelajari cara seseorang mengambil keputusan, cara perusahaan keluar
dari persaingan bisnis, cara seorang ayah menjaga keluarganya tetap maju,
harmonis dan beriman, cara seorang ibu tunggal berjuang membesarkan anak
anaknya sampai sukses dan berhasil dan pasti banyak hal hal baik yang bisa jadi
motivasi dan teladan untuk menjadi bekal wawasan, bahan kebijaksanaan dan
inspirasi kita untuk mulai memperbaiki hidup. Banyak contoh contoh di sekitar
kita jika kita bisa "membacanya". Jangan hanya membaca hal hal yang
baik, kita juga perlu membaca hal hal jelek dan buruk dengan tujuan agar kita
melihat dampaknya bagi kehidupan kita. Tentu saja untuk dihindari, jangan
didekati, jangan diikuti, jelas tahu akan ada kerugian buat kita diakhirnya
jika kita menjalankan hal yang jelek tersebut.
Kita
tidak perlu mencoba menjalaninya langsung sendiri jika kita sudah membaca
keburukan, kesalahan dan akibat yang terjadi pada mereka yang sudah
menjalaninya. Membaca kemaha kuasaan
Tuhan dari alam sekitar yang diciptakanNya, diresapi keindahan dan
kebesaranNya. Manusia hanya sekecil debu. Meyakini maha penyayangNya membuat
kita bersyukur, merendahkan hati dan peduli kepada sesama hambanya, bahwa hidup
harus membawa manfaat, mengalirkan kebaikan. Membaca bukan hanya yang tersurat,
tapi juga yang tersirat. Oleh karena itu manusia juga dibekali akal pikiran
untuk mengamati pelajari situasi sekitar. Dan juga hati untuk menilai sebagai
manusia, memilih mana yang baik dan mana yang jelek, mana salah mana benar.
Maka
jelas membaca bukan hanya berarti membaca buku. Tapi membaca tanda tanda
kebesaran dan kekuasaan Allah SWT yang Allah tempatkan pada manusia lain, pada
tanda tanda alam, pada situasi tertentu, pada kisah kisah teladan tokoh tokoh
terkenal, pada kisah kisah bencana terkait situasi atau tokoh tokoh tertentu,
perjalanan hidup tokoh tokoh yang sering kita lihat di media, bahkan pada kisah
kisah orang orang terdekat seperti orang tua, saudara, kawan kawan yang sudah
terjadi dan bisa kita baca maksud dan makna tersiratnya. Membaca menambahkan kebjaksanaan
bagi kita. Keputusan keputusan diambil berdasarkan banyak pertimbangan bukan
semata emosional. Keinginan besar kita membaca, mengamati,belajar,mengambil
pelajaran dan hikmah, akan membawa kebaikan bagi kehidupan dan masa depan kita.
SEMANGAT SUKSES (Mirza A.Muthi)
Sumber Gambar : wasathon.com