Perhatikan, peluang sebetulnya
sangat banyak diluar sana. Tapi tidak semua peluang bisa Anda dapat dan Anda
kelola karena banyak bidang ragamnya. Jadi jangan ikut ikutan orang lain atau
ikutan trend. Satu buka cafe, semua buka cafe, lalu Anda ikut buka cafe.
Setelah itu tutup karena Anda tidak paham.
Peluang seperti mencari lot
parkiran di mall yang ramai di jam sibuk. Semua mata pengunjung parkiran mall
tertuju pada tanda tanda mobil yang mau keluar. Jika ada tanda tanda mobil
pengunjung mau keluar lot , maka mobil Anda segera pasang sen dan bersiap
menunggu untuk parkir. Karena kalau terlewat, maka Anda tidak bisa mundur lagi.
Sudah rapat antrian di belakang Anda mengambil peluang parkir itu.
Bukan rejeki
Anda maka pada saat ada peluang, Anda
sudah harus siap untuk mengambil.Siap secara pengetahuan, skill, mental, bahkan
mungkin biaya. Tapi Anda tidak bisa menguasai seluruh pengetahuan, skill, dan
punya biaya tak terbatas. Maka Anda harus lebih fokus pada potensi. Apa potensi
yang Anda punya, atau apa potensi yang bisa Anda kuasai. Bisa jadi potensi itu
punya orang lain, sedangkan Anda tidak memiliki skill, pengetahuan, pengalaman, relasi
dan segala potensi di bidang tsb. Anda tetap bisa mengambil peluang tsb
walaupun Anda tidak punya potensi untuk bidang tsb, tapi Anda bisa ajak orang
berpotensi tsb untuk bermitra atau bekerja pada Anda.
Banyak orang orang berpotensi
yang tidak bisa menyalurkan potensinya karena tidak paham mengelola potensi dan
tidak punya sumber daya pendukung seperti modal, relasi dan jaringan, maka Anda
sebagai yang paham manajemen, memiliki sumber daya modal atau yang punya
kelebihan akses jaringan bisa "memanfaatkan" potensi orang lain untuk
kemajuan bersama. Buka peluang baru. Misalnya ada seseorang si A yang sudah
belasan tahun bekerja sebagai sales di sebuah perusahaan produk tertentu misal
produk B, sudah banyak memiliki relasi dan jaringan pembeli yang loyal
kepadanya.
Maka bisa disebut si A ini punya potensi besar di bidang produk B,
baik untuk hal penjualan ataupun hal hal lainnya terkait sejenis produk B
karena si A sudah belasan tahun berkecimpung di bisnis produk B ini. Maka jika
Anda yang hanya punya modal atau misalnya lokasi ruko bagus, dan Anda sangat
ingin sekalimemiliki usaha penjualan bidang produk B tapi tidak memiliki
pengalaman dan pengetahuan sama sekali di bidang bisnis ini, Anda bisa mengajak
si A bekerja sama atau bekerja untuk Anda.
Gunakan potensi si A untuk Anda bisa menjual atau
berbisnis produk B.Itu untuk satu usaha produk B. Jika sumber daya Anda banyak
dan Anda tidak puas hanya berbisnis di satu bidang bisnis saja, carilah peluang
di bidang bidang bisnis lain. Setelah Anda pelajari dan yakin Anda akan mampu kelola secara sumber
daya pendukung, lalu carilah orang orang berpotensi sesuai bidang yang Anda
tuju tsb untuk menjalankannya. Semakin banyak dan beragam orang berpotensi yang
bisa Anda kerjasamakan, maka semakin banyak peluang yang bisa dijalankan. Dan
semua peluang tsb lebih akan berumur panjang karena dikelola oleh mereka yang
memang bakat dan punya skill di potensi tsb
Bukan hanya sekedar ikut ikutan
saja tanpa punya dasar skill dan pengalaman untuk mengelolanya, lalu Anda nekat
untuk mengelolanya sendiri. Rasanya resiko gagalnya akan lebih besar karena
Anda bukan.orang yang tepat dan mampu untuk mengelola bisnis tsb. Lebih cerdas
carilah orang orang berpotensi tsb. Peluang belum tentu bisa kita dapat karena
Anda tidak siap dan belum tentu cocok. Tapi potensi yangkuat dari orang lain
yang sinergi dengan Anda tetap akan bisa menciptakan peluang yang bernilai.
Temukan mereka yang punya potensi
kuat dalam satu bidang, fokus dan kelola bersama, buka peluang dan jadikan
usaha bersama. SEMANGAT SUKSES (Mirza A.Muthi)