Friday, April 9, 2010

TENTANG BROSUR

Brosur adalah media yang paling banyak digunakan oleh mereka yang sudah lama menggeluti usaha/bisnis. Media ini termasuk sangat efektif dalam mempengaruhi konsumen untuk membeli suatu produk. Efektif disini tidak hanya berarti memerlukan ongkos produksi yang cukup ringan, tapi juga bisa meyakinkan konsumen untuk segera melakukan Action membeli. Media cetakan dalam bentuk brosur biasanya merupakan modal paling dasar/pokok yang digunakan oleh para salesman, agen penjualan, produsen dan toko untuk bisa menginformasikan kepada konsumen mengenai keunggulan utama dari sebuah produk. Di dalam Brosur kita bisa menjelaskan dengan detail apa saja kelebihan suatu produk, keuntungan apa saja yang didapat konsumen bila membeli produk tersebut, bentuk fisik, warna, ukuran serta bagaimana cara mendapatkan produk tersebut.

Kalau Anda kebetulan bisa mengoperasikan program Microsoft Word atau Power Point, sebenarnya Anda sudah bisa membuat brosur sendiri. Di dalam program tersebut biasanya sudah disediakan “Templates” khusus untuk membantu Anda membuat brosur sederhana. Anda juga bisa menggunakan keahlian dan imaginasi Anda sendiri tanpa harus menggunakan templates tersebut. Setelah Anda selesai mendisain brosur sendiri, disain tersebut dapat langsung dicetak dengan printer berwarna dan kertas khusus yg sudah banyak beredar dipasaran. Namun kalau ingin mencetak dalam jumlah yang banyak, sebaiknya pergi ke tempat percetakan terdekat supaya biayanya lebih murah dan hasilnya lebih baik.

Sebenarnya agar brosur Anda tampak menarik, diperlukan seorang Disainer yang bisa membuat lay out / tata letak gambar dengan baik. Anda cukup menceritakan apa saja yang ingin dimunculkan dalam brosur tersebut untuk kemudian dibuatkan beberapa alternatif disain/lay out.

Kalau Anda menggunakan jasa Disainer ini, usahakan Anda menceritakan dengan rinci dan detail mengenai produk Anda. Berikan beberapa contoh (sample) produk Anda kepada Disainer tersebut untuk dapat dicoba dan dimengerti keunggulan apa saja yang bisa ditonjolkan dalam brosur. Pastikan bahwa disainer tersebut benar-benar mengerti akan produk Anda sebelum memulai untuk megerjakan disain brosur Anda.

Bila disain sudah siap segeralah pergi ke perusahaan percetakan untuk mencetak brosur Anda. Mintalah kepada Disainer Anda referensi tempat percetakan yang baik agar tidak kecewa pada hasil cetakannya. Karena kadang-kadang hasil cetakan tidak sesuai dengan disainnya. Selain itu tanyakan juga jenis kertas yang dipakai. Di pasaran banyak sekali jenis kertas dan untuk produk tertentu kadangkala kita memerlukan jenis kertas tertentu untuk memberikan kesan yang sesuai dengan produk yang kita jual.

Saat ini persaingan bisnis di perusahaan percetakan sangat kuat sekali, sehingga kadang kala mereka juga menyediakan jasa disain/lay out brosur secara gratis. Namun dengan catatan harus mencetak brosur tersebut di perusahaan yang bersangkutan. Kadang kala mereka mengharuskan order cetak sejumlah tertentu (minimum order) supaya disainnya bisa gratis. Manfaatkanlah kemudahan tersebut.
 (Purwanto)


Thursday, April 8, 2010

STRATEGI MARKETING : SHOWER MARKETING VS GERILYA

Marketing itu menarik ! Setiap usaha riil baik itu usaha mikro, kecil , menengah atau besar bahkan multinasional dan global brand membutuhkan “marketing “ ini sebagai unsur terpenting bagian dari proses tumbuh kembang perusahaan. Jadi jangan pikir hanya usaha usaha besar saja yang eksis outlet atau produknya di kota kota propinsi/ metropolitan yang butuh marketing. Tapi warung nasi di pinggir jalan kota kabupaten/ kecamatan juga butuh marketing. Setiap usaha pasti ada pesaing, dan target konsumennya cenderung sama. Dari sekian banyak penyedia usaha baik produk / jasa yang eksis, bisa dilihat, bisa didengar, bisa dikunjungi orang hanya ada beberapa usaha saja yang bisa menjadi pilihan konsumen. Selain factor kepuasan konsumen akan produk/ jasa yang dibelinya, justru awalnya dimulai dari bagaimana orang memutuskan untuk membeli atau menggunakan produk/jasa tersebut. Karena website ini lebih berorientasi ke UKM kita bahas marketing untuk UMKM ( Usaha Mikro Kecil Menengah ). Bagi kebanyakan pengusaha Mikro Kecil, marketing merupakan “momok” karena terkendala biaya. Jangankan biaya untuk bikin brochure, pasang iklan sedangkan untuk modal belanja saja harus dihemat hemat. Tidak seperti perusahaan besar yang menggunakan strategi Shower Marketing, mulai dari sederhana seperti sebar brochure, spanduk dan poster, iklan TV, adlibs Radio, iklan media massa, membuat event ATL dan BTL dimana mana bahkan dengan tema tema khusus dan diskenariokan berseri seri, press conference, event Grand Opening atau hadiah Grand Prize gila gilaan dengan budget milyaran rupiah.

Sungguh hal yang tidak terbayang bagi pelaku bisnis UMKM. Buat Pak Amat yang berpikir bahwa bisnis warung nasinya saja sudah dapat lokasi strategis dan bisa buka jualan saja sudah bagus sekali, selanjutnya tinggal menunggu mudah mudahan orang mau mampir untuk mencoba makan. Kalau makanannya dirasakan enak pasti mereka mau jadi langganan. Sangat sederhana konsep bisnisnya. Padahal coba lihat disepanjang jalan tersebut paling tidak ada 10 warung nasi yang berjualan “produk” yang sama warung nasi Pak Amat.

Apa yang bisa dilakukan pengusaha warung nasi seperti Pak Amat untuk marketing?
Kita namakan ini marketing gerilya. Seperti pejuang kemerdekaan kita atau pejuang Vietnam yang dulu lebih banyak pakai bambu runcing, senjata tajam dan senapan sederhana dengan hanya sedikit persediaan amunisi. Maka cara berjuangnya adalah dengan masuk ke hutan hutan, menyerang mendadak diam diam mengarah lansung ke target orang per orang prajurit, lalu dengan cepat segera menghilang lagi. Sedikit sedikit korban timbul di pihak lawan, tapi kontinyu dan konsisten sehingga menimbulkan efek traumatic yang cukup signifikan di pihak lawan.


Intinya gunakan modal yang ada saat ini untuk jadi “marketing tools”. Misalnya sekarang Pak Amat cuma punya modal makanan, warung, dan sedikit uang. Maka Pak Amat juga bisa menggunakan teknik “marketing gerilya”ini untuk marketing  warung nasinya
  • Bawa sample makanan produk yang dijual di warung nasi untuk dibagi bagikan di radius 2 km. Sample ini tidak perlu utuh 1 porsi, cukup satu potong potong dengan tusuk gigi untuk pegangannya. Misalnya 1 batang tempe bacemnya dipotong potong 4 bagian dan persilakan orang yang ditemui untuk mencicipi, juga menu lainnya. Kalau harga menu bisa dijangkau untuk konsumen kelas tukang ojek, atau supir angkot maka datang ke mereka untuk cicipi sample tempe bacem tsb, juga ke banyak orang lain karena harganya sangat terjangkau
  • Buat brochure sederhana: ketikan sedikit di kertas A4 dibagi 4 bagian mengenai Warung Nasi Pak Amat, menu yang dijual dan gambarkan peta lokasi juga nomor Handphone Pak Amat. Lalu difoto copy perbanyak sesuai kebutuhan. Masternya disimpan untuk bisa dicopy lagi jika brochure kurang. Dicopy di kertas yang berwarna ( misalnya warna kertas merah muda atau biru muda agar tidak berkesan hanya kertas biasa saja tanpa ada isi penting di dalamnya atau tidak tertumpuk dengan kertas putih lainnya ).
  • Bersamaan dengan mendistribusikan menu sample juga sambil membagikan brochure sederhana tadi. Bawa brochure lebih banyak dari sample menu yang dibawa karena lebih banyak disebar, lebih banyak kemungkinan untuk mendapat respon.
  • Menu paket box untuk acara pengajian atau arisan yang biasa dilakukan di rumah rumah juga cara efektif untuk memasarkan warung makan/ resto. Di dalam box juga sudah dilampirkan brochure, kartu nama usaha agar jika merasa puas maka pelangan bisa order dengan menelpon
  • Compliment: Misalnya kalau belanja makanan min Rp.10.000, jangan segan segan Pak Amat untuk kasih free produk menu lain yang sesuai misalnya Es teh manis free, atau kalau belanja lebih banyak lagi dibungkuskan menu sayur oseng untuk dibawa pulang. Agar tidak terikat promonya, maka buat ini murni compliment spontan agar pelanggan bisa merasa ditambahkan “nilai”nya oleh pemiik warung dan dia merasa dihargai sebagai pelanggan.
  • Buat spanduk menarik di depan warung nasi. Menarik dalam arti isi tulisannya menarik: “ Warung Nasi Pak Amat: Murah, Enak, Bersih”, Ukurannya menarik: seukuran dengan bagian muka warung nasi, ukuran besar dan mengarah langsung ke pinggir jalan. Kalau warung ada di lokasi hook, maka buat spanduk besar ke 2 arah muka menghadap jalan
  • Warna warung Nasi juga harus mencolok agar bisa menjadi pusat perhatian utama, misalnya merah loreng putih untuk tema kebangsaan, atau digambar grafitti atau mural atau “gambar aneh” lainnya di dinding warungnya. Dimana warung Pak Amat? Itu pak terus saja sampai ketemu warung yang ada gambar ayam kuning merah pake kacamata hitam yang besar gambarnya. Pasti ketemu
  • Juga Pak Amat serta pegawainya harus pakai seragam. Seragam bukan berarti didesign khusus oleh designer, dijahit khusus dengan logo Pak Amat yang dibordir, tentu itu mahal. Seragam lebih artinya sama warnanya dan terkesan bersih. Misalnya Pak Amat pakai kemeja warna biru muda, maka 2 pegawainya juga pakai t-shirt warna biru muda yang senada. Seragam ini mencerminkan kebersihan dan ketertiban pengelola warung. Bagaimana kita bisa bilang di sini warung makan bersih tapi yang jualan hanya pakai singlet atau baju yang warnanya sudah lusuh, rambut gondrong tidak terurus dan bau badan. Jadi seragam yang digunakan bukan seragam mahal dan jahitan khusus. Bisa dibeli bebas, bahan kain atau kaos boleh saja asal warnanya sama.  Image juga bagian dari marketing dan kebersihan adalah bagian dari service terhadap pelanggan
  • Di bagian dalam warung jangan lupa dipasang di beberapa lokasi ( misalnya di arah mau keluar pintu warung, juga di dinding di belakang dipasang di bagian atas tulisan besar No handphone yang bisa dihubungi untuk pemesanan menu antar
  • Magic attitude: Senyum , Sapa , Salam.
  • Magic words: Tolong , Maaf , Terimakasih , tidak perlu pakai uang, siapa saja bisa melakukan
“Street Marketing / Gerilya“  seperti ini lebh murah dari Shower Marketing dan bisa dilaksanakan sendiri oleh pengusaha warung nasi kecil di pinggir jalan karena modalnya justru bahan baku yang sudah ada di Warung Nasi dan sedikit saja uang dan tentunya plus harus lebih banyak sikap positif. Jika marketing gerilya ini dilakukan terus menerus dengan sabar dan kontinu maka pasti akan timbul efek promo yang cukup signifikan. 
SEMANGAT SUKSES ( Mirza A.M.)
  

Wednesday, April 7, 2010

SOICHIRO HONDA : 1 % KESUKSESAN DIAWALI 99% KEGAGALAN

Amati kendaraan yang melintasi jalan raya. Pasti, mata Anda selalu terbentur pada kendaraan bermerek Honda, baik berupa mobil maupun motor. Merek kendaran ini memang selalu menyesaki padatnya lalu lintas. Karena itu barangkali memang layak disebut sebagai raja jalanan.
Namun, pernahkah Anda tahu, sang pendiri kerajaan bisnis Honda -- Soichiro Honda -- selalu diliputi kegagalan saat menjalani kehidupannya sejak kecil hingga berbuah lahirnya imperium bisnis mendunia itu. Dia bahkan tidak pernah bisa menyandang gelar insinyur. Ia bukan siswa yang memiliki otak cemerlang. Di kelas, duduknya tidak pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru.
Saat merintis bisnisnya, Soichiro Honda selalu diliputi kegagalan. Ia sempat jatuh sakit, kehabisan uang, dikeluarkan dari kuliah. Namun, ia terus bermimpi dan bermimpi. Dan, impian itu akhirnya terjelma dengan bekal ketekunan dan kerja keras. ''Nilaiku jelek di sekolah. Tapi saya tidak bersedih, karena dunia saya disekitar mesin, motor dan sepeda,'' tutur Soichiro, yang meninggal pada usia 84 tahun, setelah dirawat di RS Juntendo, Tokyo, akibat mengidap lever.
Kecintaannya kepada mesin, jelas diwarisi dari ayahnya yang membuka bengkel reparasi pertanian, di dusun Kamyo, distrik Shizuko,Jepang Tengah. Di kawasan inilah dia lahir. Kala sering bermain di bengkel, ayahnya selalu memberi catut (kakak tua) untuk mencabut paku. Ia juga sering bermain di tempat penggilingan padi melihat mesin diesel yang menjadi motor penggeraknya. Di situ, lelaki kelahiran 17 November 1906 ini dapat berdiam diri berjam-jam. Tak seperti kawan sebayanya kala itu yang lebih banyak menghabiskan waktu bermain penuh suka cita. Dia memang menunjukan keunikan sejak awal. Seperti misalnya kegiatan nekad yang dipilihnya pada usia 8 tahun,dengan bersepeda sejauh 10 mil. Itu dilakukan hanya karena ingin menyaksikan pesawat terbang.
Bersepada memang menjadi salah satu hobinya kala kanak-kanak.Dan buahnya, ketika 12 tahun, Soichiro Honda berhasil menciptakan sebuah sepeda pancal dengan model rem kaki. Sampai saat itu, di benaknya belum muncul impian menjadi usahawan otomotif. Karena dia sadar berasal dari keluarga miskin. Apalagi fisiknya lemah, tidak tampan, sehingga membuatnya selalu rendah diri.
Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke kota, untuk bekerja di Hart Shokai Company. Bossnya, Saka Kibara, sangat senang melihat cara kerjanya. Honda teliti dan cekatan dalam soal mesin. Setiap suara yang mencurigakan, setiap oli yang bocor, tidak luput dari perhatiannya. Enam tahun bekerja di situ, menambah wawasannya tentang permesinan. Akhirnya, pada usia 21 tahun, Saka Kibara mengusulkan membuka suatu kantor cabang di Hamamatsu. Tawaran ini tidak ditampiknya.
Di Hamamatsu prestasi kerjanya kian membaik. Ia selalu menerima reparasi yang ditolak oleh bengkel lain. Kerjanya pun cepat memperbaiki mobil pelanggan sehingga berjalan kembali. Karena itu,jam kerjanya tak jarang hingga larut malam, dan terkadang sampai subuh. Yang menarik, walau terus kerja lembur otak jeniusnya tetap kreatif.
Kejeniusannya membuahkan fenomena. Pada zaman itu, jari-jari mobil terbuat dari kayu, hingga tidak baik untuk kepentingan meredam goncangan. Menyadari ini, Soichiro punya gagasan untuk menggantikan ruji-ruji itu dengan logam. Hasilnya luar biasa. Ruji-ruji logamnya laku keras, dan diekspor ke seluruh dunia.

Pada usia 30 tahun, Honda menandatangani patennya yang pertama. Setelah menciptakan ruji. Lalu Honda pun ingin melepaskan diri dari bosnya, membuat usaha bengkel sendiri. Mulai saat itu dia berpikir, spesialis apa yang dipilih ? Otaknya tertuju kepada pembuatan ring piston, yang dihasilkan oleh bengkelnya sendiri pada 1938. Lalu, ditawarkannya karya itu ke sejumlah pabrikan otomotif.Sayang, karyanya itu ditolak oleh Toyota, karena dianggap tidak memenuhi standar. Ring Piston buatannya tidak lentur, dan tidak laku dijual. Ia ingat reaksi teman-temannya terhadap kegagalan itu dan menyesalkan dirinya keluar dari bengkel milik Saka Kibara. Akibat kegagalan itu, Honda jatuh sakit cukup serius. Dua bulan kemudian, kesehatannya pulih kembali. Ia kembali memimpin bengkelnya. Tapi, soal ring pinston itu, belum juga ada solusinya. Demi mencari jawaban, ia kuliah lagi untuk menambah pengetahuannya tentang mesin.
Siang hari, setelah pulang kuliah, dia langsung ke bengkel mempraktekkan pengetahuan yang baru diperoleh. Tetapi, setelah dua tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya dikeluarkan karena jarang mengikuti kuliah. ''Saya merasa sekarat, karena ketika lapar tidak diberi makan, melainkan dijejali penjelasan bertele-tele tentang hukum makanan dan pengaruhnya,'' ujar Honda, yang diusia mudanya gandrung balap mobil. Kepada rektornya, ia jelaskan kuliahnya bukan mencari ijazah. Melainkan pengetahuan. Penjelasan ini justru dianggap penghinaan. Tapi dikeluarkan dari perguruan tinggi bukan akhir segalanya. Berkat kerja kerasnya, desain ring pinston-nya diterima pihak Toyota yang langsung memberikan kontrak. Ini membawa Honda berniat mendirikan pabrik. Impiannya untuk mendirikan pabrik mesinpun serasa kian dekat di pelupuk mata.
Tetapi malangnya, niatan itu kandas. Jepang, karena siap perang, tidak memberikan dana kepada masyarakat. Bukan Honda kalau menghadapi kegagalan lalu menyerah pasrah. Dia lalu nekad mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk mendirikan pabrik. Namun lagi-lagi musibah datang. Setelah perang meletus, pabriknya terbakar, bahkan hingga dua kali kejadian itu menimpanya.
Honda tidak pernah patah semangat. Dia bergegas mengumpulkan karyawannya. Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal Amerika Serikat, untuk digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik. Penderitaan sepertinya belum akan selesai. Tanpa diduga, gempa bumi meletus menghancurkan pabriknya, sehingga diputuskan menjual pabrik ring pinstonnya ke Toyota. Setelah itu,Honda mencoba beberapa usaha lain. Sayang semuanya gagal.
Akhirnya, tahun 1947, setelah perang, Jepang kekurangan bensin. Di sini kondisi ekonomi Jepang porak poranda. Sampai-sampai Honda tidak dapat menjual mobilnya akibat krisis moneter itu. Padahal dia ingin menjual mobil itu untuk membeli makanan bagi keluarganya.
Dalam keadaan terdesak, ia lalu kembali bermain-main dengan sepeda pancalnya. Karena memang nafasnya selalu berbau rekayasa mesin, dia pun memasang motor kecil pada sepeda itu. Siapa sangka,sepeda motor-- cikal bakal lahirnya mobil Honda -- itu diminati oleh para tetangga. Jadilah dia memproduksi sepeda bermotor itu. Para tetangga dan kerabatnya berbondong-bondong memesan, sehingga Honda kehabisan stok. Lalu Honda kembali mendirikan pabrik motor. Sejak itu, kesuksesan tak pernah lepas dari tangannya. Motor Honda berikut mobilnya, menjadi raja jalanan dunia, termasuk Indonesia.
Semasa hidup Honda selalu menyatakan, jangan dulu melihat keberhasilanya dalam menggeluti industri otomotif. Tapi lihatlah kegagalan-kegagalan yang dialaminya. ''ORANG MELIHAT KESUKSESAN SAYA HANYA SATU PERSEN. TAPI, MEREKA TIDAK MELIHAT 99 PERSEN KEGAGALAN SAYA,'' tuturnya. Ia memberikan petuah, ''KETIKA ANDA MENGALAMI KEGAGALAN, MAKA SEGERALAH MULAI KEMBALI BERMIMPI. DAN MIMPIKANLAH MIMPI BARU.''

SEMANGAT SUKSES. ( Mirza- Disadur dari sumber luar )


Tuesday, April 6, 2010

PELAJARAN SANGAT BERHARGA DARI “ORANG BIASA YANG LUAR BIASA”

Nonton Rossy talkshow di Global TV tgl 25 April 2010 malam sungguh memberikan inspirasi. Seorang gadis  yg mengalami sindrom kelainan otak tapi terus belajar sampai tingkat kuliah tanpa merasa minder dengan teman teman sebayanya, anak balita umur 4-5 tahun yang setiap hari harus jalan kaki 10 km ditemani ibunya untuk ke sekolah dengan resiko ditabrak mobil mewah yang berlari kencang karena harus menyebrangi jalan tol, seorang nenek 74 tahun yang masih semangat terus kuliah sampai jenjang S3, juga memiliki suami yang masih terus mendukungnya dengan penuh kemesraan mengantar naik motornya walaupun sudah sama sama tua, dan tukang batu yang memiliki Madrasah dengan 90 siswa di sekolahnya yang seadanya dan masih punya cita cita punya rumah yatim dan panti jompo ! Menonton “wajah biasa” mereka dan mendengar kisah hidup mereka memberikan perasaan  bangga yang meledak, membuncah dalam dada dan meledak menjadi keharuan. Sekaligus bagi saya pribadi seakan akan ditampar wajah saya keras keras dari segala arah dan saya tidak akan marah atau melawan karena memang saya pantas mendapatkannya. Saya tidak senilai dengan adik, saudari, bapak, nenek yang tampil di acara Rossy ini. Malu sekali rasanya, saya yang diberi fisik dan mental sempurna, tidak kekurangan dalam ekonomi, kadang masih timbul rasa "hilang semangat" untuk terus belajar, "kurang iklas" untuk berderma dan menolong sesama, merasa sudah "paling pintar sendiri", atau malas bergerak fisik maunya "naik mobil terus kemana mana". Apalah yang saya bisa banggakan seandainya saya dibawa satu panggung dengan mereka dan saya diminta untuk cerita "perjuangan hidup" saya. Saya pasti akan mati kutu, mati gaya, diam seribu bahasa, karena merasa tidak berarti apa apa dibanding para sahabat Rossy yang luar biasa tampil malam itu.
Yang juga perlu jadi catatan para sahabat semua, bahwa kesuksesan dalam pendidikan formal ditambah dengan karakter /mental hidup yang positif sebagai bagian dari pendidikan informal, semangat pantang menyerah dan iklas memberi kepada sesama adalah kunci kesuksesan hidup. Nilai kesuksesan hidup tidak semata diukur dari jumlah materi yang kita bisa kumpulkan, tapi bagaimana kita bisa menyikapi segala kekurangan kita dengan upaya keras diri sendiri dan dukungan orang terdekat sekitar kita, bukan menyalahkan keadaan atau orang lain, bukan untuk dikomplain kepada Tuhan Maha Pencipta atau minta dikasihani semua orang, tapi justru untuk didaki dan dilampaui dengan kepercayaan diri. Karena kita percaya di balik setiap bukit cobaan selalu ada saatnya kita akhirnya mencapai puncak dan akhirnya tinggal melewatinya menuju lembah untuk beristirahat menikmati keberhasilan. Bravo Rossy talkshow, inspirasi yang memberi pelajaran bagi kita semua. Semakin banyak talkshow inspiratif.seperti ini di TV akan sangat baik agar station TV ikut berperan sebagai Agen pembawa perubahan terutama dari aspek mental masyarakat Indonesia yang umumnya masih sering kedodoran. Contoh nyata cara menyikapi hidup dan keyakinan tujuan hidup dari "orang orang sederhana" seperti sahabat Rossy malam ini membuat kita jadi tersadar bahwa kita tidak lebih baik dari mereka. Apakah kita masih punya rasa malu? Tanyakan hati nurani Anda sendiri. 
Semangat Sukses (Mirza A.M.)


Monday, April 5, 2010

POWER Dalam Diri Anda

Di sebuah pasar malam, untuk menarik perhatian para pengunjung seorang penjual balon melepaskan satu balon warna merah ke udara, dan beberapa saat kemudian dia melepaskan satu buah balon lagi.

Kemudian seorang anak kecil menghampiri penjual balon tersebut, dan bertanya dengan pertanyaan yang sangat lugu, "Bang, kalau balon yang hijau dilepas, apa bisa terbang juga? 

Kemudian si penjual balon berkata "Ya pasti bisa dik, karena yang membuat balon itu bias terbang ke udara bukan karena warnanya. Mau warna merah, hijau kuning atau warna yang lain semuanya tetap
bisa terbang. Karena yang membuatnya balon ini bisa terbang bisa terbang ke udara adalah gas yang ada di dalam balon itu
Pada dasarnya balon dalam cerita tersebut sama seperti kita manusia. Manusia dapat terbang dan berhasil mencapai puncak kesuksesan karena kekuatan yang dimiliki dari dalam dirinya sendiri. 
P.O.W.E.R (Kekuatan seperti apa yang mampu membuat seseorang lebih berhasil?) 


P = Positive

Apapun yang Anda pikirkan, katakan, dan perbuat, lakukanlah dengan positif. Semua berawal dari pikiran kita. Jika Anda menanam dan memelihara pikiran yang negatif, maka apa yang dihasilkan dari pikirkan tersebut tidak akan positif. 

O = Optimist

Mengalami kondisi sulit, atau, mengalami kegagalan terus menerus sering membuat kita menjadi down dan pesimis. Manusiawi sekali
memang, tapi mau sampai kapan jadi pesimis?, Seumur hidup? Hari genee masih pesimis??. Gagal dan mengalami penolakan sudah biasa, tapi yang luar biasa adalah keyakinan dalam diri setiap orang. 



W = Willingness

Yakin saja tidak cukup, harus ada kemauan dan action untuk mewujudkannya. Kalau ditanya mau berhasil?, pasti
semua orang mau berhasil. Will is not enough, you have to do. Jangan hanya NATO, NADO, NAPO 


E = Enthusiasm

Hidup tanpa antusiasme sama seperti mobil kehabisan bensin. Sebagus dan semahal apapun mobilnya kalau tidak ada bensin percuma saja. Sama seperti kita, Sehebat apapun impian kita, tapi kalau tidak ada
Antusiasme pada saat kita melakukannya, maka semuanya sia-sia. 


R = Recharge

Batu baterai saja ada waktunya habis, apalagi dengan kekuatan dalam diri kita.. Apa yang harus kita lakukan? Recharge lagi kekuatan Anda. 

Caranya:

Isi dengan sesuatu yang mampu meningkatkan power Anda kembali. masukkan informasi informasi positif ke telinga Anda, membaca,
berdiskusi dengan rekan dan jangan lupa siapkan waktu untuk diri anda sendiri dan keluarga untuk Refreshing
Dikutip dari tulisan Irma Sustika LUTCF
Selamat mengembangkan Power Anda. 

SEMANGAT SUKSES (Mirza A.M.)



Saturday, April 3, 2010

William Soerjadjaja Bangun Usaha Dari Pedagang Kecil


Jakarta - William Soerjadjaja sebagai pendiri perusahaan besar yaitu PT Astra Internasional Tbk, memulai usahanya dengan menjadi pedagang kecil. Pria kelahiran Majalengka, 20 Desember 1923 ini pernah menjalani usaha berdagang minyak goreng dan kacang. Demikian disampaikan oleh Presiden Direktur Indomobil Group Gunadi Sindhuwinata kepada detikFinance, Sabtu (3/4/2010).
"Beliau mulai usahanya setahu saya juga dari pedagang kecil. Beliau adalah sosok pengusaha tangguh yang berhasil membangun usahanya lewat otomotif secara utuh," jelasnya. Dari menjadi pedagang kecil tersebut, saat ini Astra berhasil membawahi sekitar 300 perusahaan. Bahkan saat ini nilai kapitalisasi sahamnya di pasar modal menjadi yang tertinggi, yaitu 169,626 triliun.
Di bidang otomotif, Gunadi mengatakan, pria yang akrab disapa Om Willem ini merupakan sosok tangguh dalam membangun otomotif. Telihat dari caranya membangun Astra sejak tahun 1957.
"Bukan hanya bisnisnya saja tapi setahu saya memanfaatkan profesional untuk membangun industri otomotif dengan pendekatan SDM dan management yang baik, melalui ini maka sedikit banyak bisnis otomotifnya ditopang oleh kemampuan membangun industri penunjang maupun juga kader engineering yang baik," jelasnya.
Di luar bisnisnya, Gunadi mengatakan Om Willem adalah sosok yang dermawan dan religius. "Paling tidak dua kepribadian ini saja sudah melengkapi sosok konglomerat yang berhasil di negeri kita maupun pada saatnya dulu juga di luar negeri," katanya.
Om Willem telah meninggal di RS Medistra, Jumat (2/4/2010) malam karena sakit. Jenazah disemayamkan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat mulai hari ini sampai Senin (5/4/2010). Oom Willem dikenal taipan panutan yang tulus mencintai bangsanya. Om Willem meninggalkan 1 Istri dan 4 orang anaknya. (dnl/dnl)
( materi disadur dari detik.com )
Kini sepeninggalan Om Willem, pelajaran yang bisa kita terima dari beliau tidak pernah akan berhenti. Orang-orang seperti Om Willem ini adalah sumber inspirasi bahwa jangan pernah bermimpi unuk mempunyai usaha besar asalkan segera memulai. Kalau mimpi jadi pengusaha tapi Anda tidak pernah berani untuk memulai baru itu namanya mimpi di siang bolong.  Jangan lupa jika sudah berhasil, sikap kedermawanan dan sikap religius juga akan membawa Anda ke depan gerbang keberhasilan paripurna dalam menjalani hidup. Manfaat dunia dan manfaat akhirat. Amin.  .
SEMANGAT SUKSES – (Mirza A.M)



Friday, April 2, 2010

TIPS : Nilai Orang = (Orang + bakat + kemampuan) + LINGKUNGAN COCA COLA DALAM RENUNGAN



Filosofi yang bisa menjadi bahan renungan kita semua. Semoga bermanfaat .Ada 3 kaleng Coca Cola, ketiga kaleng tersebut diproduksi di pabrik yang sama.Ketika tiba harinya...Sebuah truk datang ke pabrik dan mengangkut kaleng-kaleng Coca Cola dan menuju ke tempat pendistribusian yang berbeda-beda.Pemberhentian pertama adalah warung lokal. Kaleng Coca Cola pertama diturunkan di sini. Kaleng itu dipajang bersama kaleng Coca Cola lainnya dan diberi harga Rp.5000,00.Pemberhentian kedua adalah supermarket. Disana kaleng kedua diturunkan. Kaleng tersebut dimasukkan ke dalam kulkas agar dingin dan diberi harga Rp.8000,00.Pemberhentian terakhir adalah Hotel mewah. Kaleng Coca Cola ketiga diturunkan di sana. Kalang ini tidak ditempatkan di dalam rak atau kulkas, tetapi hanya dikeluarkan jika ada pesanan dari pelanggan. Dan ketika ada yang pesan, kaleng ini dikeluarkan bersama gelas kristal berisi es batu. Semua disajikan diatas baki dan pelayan hotel akan membuka kaleng Coca Cola itu, menuangkannya ke dalam gelas, dan dengan sopan menyajikannya ke pelanggan. Harganya Rp.18.000,00.Sekarang pertanyaannya adalah mengapa ketiga kaleng Coca Cola tersebut memiliki harga yang berbeda-beda padahal diproduksi dari pabrik yang sama, diantar dengan truk yang sama, dan bahkan mereka memiliki rasa yang sama? LINGKUNGAN ANDA MENCERMINKAN HARGA ANDA. Lingkungan berbicara mengenai relationship.


Apabila anda berada di ingkungan yang bisa mengeluarkan terbaik dari diri Anda, maka Anda akan cemerlang. Tapi bila Anda berada di lingkungan yang mengkerdilkan Anda, maka Anda akan menjadi kerdil.

Nilai Orang = (Orang + bakat + kemampuan) + LINGKUNGAN

(Orang yang sama, bakat yang sama dan kemampuan yang sama) + lingkungan berbeda = NILAI BERBEDA. ( disadur dari sebuah sumber )