Tahun 2015 adalah tahun yang berat. Banyak tantangan, krisis ekonomi,
kenyataan dibawah harapan, kekeringan yang panjang, bahkan musibah kepungan
asap kebakaran hutan skala nasional terarah sepanjang sejarah dan bermacam
musibah lain. Walaupun demikian, jika semua tetap direspond dengan cara pandang
yang positif dan diambil hikmahnya, maka tahun baru 2016 ini harus kita hadapi
dengan optimisme tinggi. Walaupun jelas
terlihat ada bukit tantangan di depan tapi
yakinlah dibalik bukit tantangan tsb ada masa depan.
Tahun sudah berganti, umur kita berkurang 1 tahun lagi. Masih belum
punya nyali untuk mulai bertindak beda? Jika apa dan cara yang Anda lakukan
sama saja dengan tahun tahun lalu, bagaimana Anda bisa berharap berubah? Jika
Anda inginperubahan, maka rubahlah cara Anda melakukan hal hal yang penting dalam hidup Anda. Rubahlah cara berpikir, rubah kebiasaan dan
rubah karakter Anda. Rubah tindakan Anda, baru hasilnya bisa Anda harapkan
untuk berubah. Bahwa tantangan memang membutuhkan pemikiran, kerja keras bahkan
air mata dan pengorbanan, tapi itu harus dipahami sebagai sesuatu yang wajar.
Setiap ujian hidup memang harus dijalani sebagai tahapan wajar dan
proses dalam setiap kehidupan makhluk Tuhan. Setiap manusia saat ditiupkan ruh
dan nyawa pasti diberikan misi dalam hidup dan hanya yang punya visi hiduplah
yang bisa bertahan. Jika kita mau naik kelas maka harus ikut ujian tahapan. Bagitu
juga hidup, jika kita ingin meningkatkan taraf hidup maka harus berani taklukan
ujian.Banyak mereka yang ingin lebih sukses dan lebih bahagia tapi terlalu
cepat menyerah hadapi ujian dan tantangan. Keinginan untuk menjadi sukses dalam
ukuran kepemilikan materi dan standard gaya hidup sudah tinggi, tapi sebenarnya
mental belum siap untuk meraih kesuksesan. Bahwa sesungguhnya sukses itu harus
diusahakan, bukan diminta, diberikan percuma atau keberuntungan apalagi
kebetulan semata.
Kita sering tidak berani menerima resiko, terutama menyangkut
kerugian, pengorbanan waktu, kehilangan harta, takut capai, takut gagal, kebesaran
rasa malu ini malu itu dan tidak berani menghadapi masalah. Padahal hidup itu sendiri
adalah masalah. Hadapi masalah satu persatu. Tapi harus dijalani dan jangan ditunda
atau dilewati karena semua ujian pasti tetap akan datang juga cepat atau lambat
jika tujuannya sama. Menunda menjalani dan menumpuk masalah, bukan menhadapi
untuk menyelesaikannya bisa membebani hati dan pikiran. Menahan tindakan,
menghilangkan tekad dan ragu ragu bergerak akan membuat tidak bisa fokus pada tujuan dan itu tidak
ada baiknya. Misalnya berpikir nanti saja
dihadapi jika sudah siap. Lalu kapan siapnya jika Anda tidak pernah sengaja
bersiap.
Makin lama
menunda pasti umur sudah makin tua, stamina makin lemah, waktu makin sempit dan jikapun nanti berhasil, pasti kesempatan
menikmati hasilnya nanti sudah makin sedikit waktu. Menyesal kenapa tidak dari
muda sudah sukses seperti ini. Maka hadapi saja sekarang setiap tantangan dan penuhi
harapan Anda. Usia masih muda, energi masih banyak, kalaupun gagal masih banyak
kesempatan untuk bangkit dan coba lagi. Bisa besar harapan sukses. Kebiasaan
menunda adalah kebiasaan yang jelek. Karena waktu terus berjalan dan tidak
pernah menunggu. Rubahlah kebiasaan menunda. Jika sukses Anda bisa datang
sekarang dan tidak perlu ditunda, ambil ujiannya dan taklukan sekarang. Jemput
dan rebut kesuksesan Anda saat ini juga. Buat apa tunggu 5 atau 10 tahun lagi.
Ucapkanlah Selamat Tinggal untuk mindset lama Anda di Tahun 2015. Canangkan
mindset baru di Tahun 2016 ini. Beranilah! SEMANGAT SUKSES (Mirza A.Muthi)