Thursday, August 1, 2019

Yang Boleh dan Jangan Dalam Berbicara




Salah satu skill penting yang dibutuhkan untuk menjadi sukses adalah skill bicara. Bicara ini bukan berarti cerewet, ramai bicara, ketawa atau bersuara keras keras atau heboh gaul eksis seperti gaya anak sekarang. Bicara untuk tujuan sukses tentu saja harus berisi, berbobot materinya dan mencerminkan apa yang ada dalam otak Anda sebagai gambaran pengetahuan dan pengalaman yang Anda miliki. Dari apa yang Anda sampaikan dalam sebuah pembicaraan, diskusi, meeting atau bahkan pidato, bisa digambarkan bagaimana kapasitas Anda. Kecerdasan, pengalaman, karakter pandangan hidup, kecerdasan dan kebijaksanaan Anda yang bisa membuat orang banyak akan lebih menghargai Anda. Salah satu profesi penting yang menggunakan public speaking skill adalah presenterdi TV. Coba lihat mereka, sudah cantik, tampan terlihat pintar pula karena pintar bicara topik topik terkini yang sedang viral. Banyak pemirsa TV yang kagum dengan pribadi Presenter dan ingim jadi seperti mereka.

Jangan salah, bahkan jikapun Anda sebetulnya hanya bisa bicara tanpa bisa melaksanakan secara persis apa yang Anda sampaikan, inipun bisa terjadi. Paling lawan bicara yang Anda sudah pukau sedemikian rupa dengan apa yang Anda sampaikan lama lama jadi meragukan Anda karena dalam kenyataannya skill implementasi Anda tidak sehebat skill bicara Anda. Tapi ini menunjukan betapa powerful nya kekuatan bicara jika Anda bisa menguasainya dan melakukannya  dengan baik. Maka sebaiknya demi nama baik Anda, jika Anda pintar bicara, memberi nasehat, mengajarkan hal hal baik, maka sebaiknya Anda juga adalah pelaku dari apa yang Anda sudah sampaikan. Anda harus jadi contoh model dari apa yang Anda sampaikan. Jangan sampai lain di mulut tapi juga lain di pelaksanaan.

Tapi tidak ada seseorang pun punya kemampuan bicara baik, lancar dan  meyakinkan jika dia tidak punya pengetahuan mendalam dan pengalaman lama dalam hal konten yang jadi topik penyampaian. Karena Anda menguasai topik materinya, maka Anda berani speak out untuk menyampaikan hal hal yang mungkin banyak orang tidak / belum tahu. Jadi syarat pertama untuk Anda berani bicara profesional adalah Anda harus punya pengetahuan yang cukup mendalam dalam materi yang akan dibicarakan atau disampaikan. Dalam hal ini jangan sampai juga karena tidak ingin kehilangan pamor dan Anda seperti ingin memaksakan harus bicara hal hal teknis dan spesifik mengenai suatu materi khusus, tapi karena tidak menguasai dan Anda hanya mengira ngira sedangkan lawan bicara Anda rupanya cukup paham masalah ini, maka tampaklah benar benar "kebodohan" Anda. Lebih baik jika begini situasinya sampaikan secara jujur saja jika untuk hal ini saya belum cukup memahami dan saya ingin mendengar untuk belajar dari bapak. Itu lebih etis secara profesional dan tidak akan merugikan image Anda. Justru Anda akam dipersepsikan sebagai profesional yang masih ingin mendengar dan ingin terus belajar. Jadi Anda harus terkesan cerdas pada saat bicara. Jika Anda berbicara tapi malah memberikan kesan bodoh dan jadi bahan olok olok, lebih baik diam dan mendengarkan yang lebih ahli untuk bicara lalu Anda menyimak dengan teliti. 

Berinteraksi dengan orang lain secara langsung juga paling mudah dan cepat adalah dengan berbicara atau ngobrol. Berbicara langsung seperti ini banyak etikanya. Karena hati yang sakit karena sebuah ucapan akan susah untuk diperbaiki lagi. Kalaupun lawan bicara Anda sudah memaafkan Anda tapi tentu saja hari kemudian semua tidak akan pernah lagi sama seperti hari yang sudah sebelumnya  berlalu. Usahakan memuji harus di depan orang, tapi mengkritik/ bahkan marah panggil secara pribadi di dalam ruangan hanya berdua. Jangan terbalik, memarahi / konflik bicara secara keras di depan banyak orang secara terbuka tapi memuji hanya diam diam pada saat sedang berdua saja. 

Berbicara juga harus disesuaikan dengan kapasitas lawan bicara. Jika hanya percakapan pergaulan sehari hari dengan tetangga, dengan kawan kongkow, jangan gunakan bahasa bahasa khusus spesifik yang biasa Anda gunakan dalam pekerjaan. Selain mungkin saja lawan bicara Anda akan tidak paham, bisa saja Anda akan dipandang sombong karena terlalu ingin dianggap pintar karena bicara dengan bahasa "langit". 
Ingat, lingkungan Anda sejak dari bangun tidur sampai nanti malam tidur lagi, Anda akan bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang dengan berbagai macam latar belakang. Tempatkan cara bicara, materi pembicaraan, gaya bahasa dan gaya bicara Anda sesuai pada situasi dan siapa lawan bicara Anda agar Anda selalu dapat diterima dengan terhormat dimanapun Anda berada dan mencoba berinteraksi.

SEMANGAT SUKSES (Mirza A.Muthi)