Saturday, July 3, 2010

DUKUNGAN PEMERINTAH DAERAH SEBAGAI EMBRIO PEMBENTUKAN UMKM UNGGUL

Saat ini UMKM ( usaha skala mikro kecil menengah ) seperti dagang dianggap bisnis tradisional yang dianggap bisa berjalan tanpa harus didukung oleh profesionalisme aspek aspek pengetahuan dan wawasan yang luas, bisa diturunkan secara turun menurun dan sangat sederhana. Seyogyanya potensi para pengusaha dan pedagang mikro belum digali sampai batas kemampuan maksimal dan bahkan mungkin potensi ini belum disadari oleh para pelakunya sendiri.
Tidak cukup hanya pinjaman modal yang disupport karena jika penggunaannya kurang taktis dan efektif, maka modal hanya akan berfungsi sebagai persiapan usaha tapi usahanya tidak bisa menghasilkan. Bisnis besar ataupun kecil tetap harus dikelola secara profesional agar menghasilkan produk atau jasa yang diminati dan kompetitif.

China dengan jumlah penduduk yang sangat besar tapi setiap Usaha Kecilnya disupport secara dana dan keilmuan manajemen oleh pemerintah maka menghasilkan raksaksa bisnis yang progresif dan merupakan ancaman “mengerikan” bagi negara lain. Biaya sumber daya manusia yang murah sehingga bisa menghasilkan harga jual yang sangat kompetitif. Juga produknya sangat innovatif, ragamnya banyak dan modelnya menarik sehingga dikombinasikan dengan harga murah menghasilkan daya saing yang tinggi. Bahkan jiplak , tiru dan bikin baru lagi dengan innovasi adalah hal yang legal di China dan dilindungi negara.
Bahkan negara berpotensi market besar seperti Indonesia, produk alam negerinya mengalami kesulitan bersaing dengan produk produksi bangsa China yang dijual di negara Indonesia. Masyarakat kita lebih suka membeli produk China dengan alasan yang reasonable: lebih modern produknya,lebih banyak pilihan ragamnya dan lebih murah harganya. Sungguh Ironis.
Jika hanya ada skala puluhan UMKM dalam skala negara sebesar Indonesia mungkin tidak berdampak signifikan bagi perekonomian nasional. Tapi jika UMKM bisa digerakkan seperti industri, terus dicetak sampai berskala ribuan bahkan jutaan Unit UMKM profesional tersebar di seluruh Indonesia, maka kekuatannya sebagai penggerak ekonomi bangsa akan sangat jelas sekali dan akan memberi efek domino yang positif terhadap meningkatnya kesejahteraan bangsa.
Tips ini ditujukan untuk pelaku UMKM di seluruh Indonesia , tapi juga bisa menjadi informasi bagi Pemerintah Daerah agar memiliki pola kerja pembinaan UMKM yang efektif dan terarah. Agar kita tidak takut lagi dengan yang namanya AFTA ataupun Free Trading yang lebih global lagi di masa depan.

MULAI DARI SETIAP PEMERINTAHAN DAERAH

Adalah juga menjadi tanggung jawab Pemda Propinsi untuk memajukan kesejahteraan seluruh penduduknya  tanpa terkecuali. Kesejahteraan penduduk secara umum bisa dicapai dengan meningkatkan kemampuan produksi sumber sumber penghasil pendapatan di semua aspek status mata pencaharian penduduk. Termasuk di dalamnya adalah daya produksi dan daya saing penduduk yang berprofesi sebagai pengusaha kecil / mikro. Bagi Pemda Propinsi, peningkatan pendapatan yang signifikan pada (misalnya) jumlah populasi pedagang Mikro akan sangat membawa peningkatan yang berarti bagi pendapatan per kapita propinsi. Belum jenis usaha lain selain perdagangan.
Oleh sebab itu Program Pelatihan ini diajukan untuk dapat dipertimbangkan. Tujuannya adalah memberi wawasan dan keilmuan non formal kepada pedagang mikro se-propinsi agar dapat menjadi nilai tambah bagi setiap pribadi peserta sebagai kekuatan agar dapat lebih berdaya saing dan berkemampuan tinggi dalam menjalankan usaha dagangnya. Dengan pelatihan ini diharapkan akan meningkatkan kesuksesan sebagai pengusaha kecil dan tentunya meningkatkan kesejahteraan keluarga pengusaha peserta pelatihan. Dengan semakin tingginya pengetahuan dan kemampuan para pelaku pedagang kecil juga akan meningkatkan kepercayaan institusi pemberi kredit usaha mikro baik dari Perbankan, BPR maupun Yayasan yayasan pendanaan usaha kecil lainnya untuk tidak segan segan menyalurkan kreditnya pada pelaku pelaku usaha dagang skala mikro.

PEMBENTUKAN TEAM KERJA PELAKSANA & LABORATORIUM SEBAGAI INKUBATOR PENGEMBANGAN EMBRIO BISNIS UMKM DI DAERAH

Sebetulnya masalah UMKM ini bukan sama sekali mulai dari awal. Di setiap daerah pasti sudah cukup banyak unit UMKM yang sudah eksis dan berjalan. Hanya saja seperti diulas di awal, sifat bisnisnya sangat konvensional dan belum menimbulkan efek menularkan rangsangan semangat wirausaha ke orang lain.

Laboratorium UMKMK yang tugasnya adalah menciptakan “ bentuk usaha mikro kecil menengah “ baru yang disesuaikan dengan potensi daerah setempat atau meningkatkan potensi profit dari usaha yang sudah eksis di daerah tersebut tapi belum terorganisir secara profesional. Laboatorium bertugas sebagai Inkubator adalah sebagai tempat untuk membesarkan embrio unit UMKM menjadi bibit UMKM yang potensial. Untuk menuju potensial ini maka prosesnya harus akurat sejak awal. Sejak penentuan bidang usaha, bagaimana organisasinya, bagaimana marketingnya, bagaimana alat produksinya, darimana input bahan baku dan channel penjualannya, siapa pembelinya berapa harga jualnya. Lalu embrio ini yang ditawarkan pada pelaku UMKM untuk dijalankan lengkap dengan Manual Book Standard Operasional Prosedurnya. Pelaku UMKM tidak mencari cari model usaha lagi.

Mereka yang dipilih kerja di Laboraturium ini adalah kalangan akademisi sebagai pelaksana dan kalangan muda praktikal dunia usaha sebagai konsultan pembimbingnya sehingga program dapat dipercepat kerjanya dengan hasil yang optimal, tentunya didukung oleh kemudahan birokrasi akses ke segala lapisan sumber daya yang dibutuhkan dari pejabat Pemda setempat. Team Kerja Pemberdayaan UMKM ini harus dibuat beberapa kelompok, diberi wilayah operasional tertentu yang tidak tumpang tindih satu team dengan team lainnya. Masing masing diberi target kerja dan reward jika target tercapai.

Maka tugas Team Kerja Pemberdayaan UMKM ini adalah
  • Memperbaiki kinerja dan profesionalisme unit UMKM yang sudah eksis
  • Menganalisa top 10 potensi jenis bisnis UMKM terbaik yang khas di wilayah daerah tersebut
  • Membuat model model UMKM yang siap ditawarkan kepada calon pelaksana UMKM
  • Mengadakan pelatihan calon calon pelaksana UMKM bekerjasama dengan pihak pendana / Bank Daerah
  • Melakukan promosi berkesinambungan semangat wirausaha melalui media massa lokal dan penyuluhan ke lapangan
  • Bekerja sama dengan sekolah sekolah kejuruan aplikasi kerja di wilayah setempat untuk membuat  dan merintis pembukaan unit unit UMKM baru bagi calon wirausaha
  • Memulai bimbingan dan pengawasan intensif 100 hari pembukaan unit UMKM baru untuk kemudian diserah terimakan kepada pelaku usaha
Bukan hanya terbatas pada niaga makanan, pakaian, tapi juga budaya yang bisa dikomersialkan, lokasi wisata yang pantas dijual, kerajinan khas yang unik dan menarik, jika perlu mengolah bahan pokok buah khas daerah menjadi panganan ringan yang baru jenisnya. Pelaku usaha dari embrio yang dihasilkan di laboraturium ini harus ditargetkan pada pelaku dengan skill menengah ke bawah, pria dan wanita juga bisa melakukannya. Jangan yang terlalu membutuhkan konsep dan pemikiran serius karena tidak cocok untuk UMKMK. Ada budget dari kas daerah untuk Laboratorium UMKMK ini dan memang ditarget untuk dalam 6 bulan harus bisa menghasilkan beberapa ide usaha baru skala Mikro Kecil Menengah yang sudah dianalisa dan siap dibuatkan embrionya sebelum ditawarkan kepada pelaku usaha. Jika usaha ini bisa memperkerjakan banyak orang, maka ditawarkan oleh Pemda kepada investor lokal sebagai bapak asuh permodalan agar pelaksanaan usaha bisa lebih cepat terealisasi, dengan kewajiban menggunakan tenaga kerja lokal setempat. 

SEMANGAT SUKSES ( Mirza A.Muthi ).

No comments:

Post a Comment