Dijual Mobil Alphard seharga cash Rp.50 juta? Kapan lagi bisa dapat KESEMPATAN emas seperti ini? Bisa bergaya dengan mobil mewah dengan harga murah. Belum tentu besok besok dapat kesempatan seperti ini. Tapi cobalah pikir dengan KEWAJARAN. Kira kira wajar tidak Alphard walaupun second bisa dibeli dengan harga cash segitu? Jangan jangan tidak ada surat surat legalnya? atau bekas kebanjiran, bekas tabrakan, atau susah mutasi balik nama karena dapat dari tarikan leasing? dan banyak kemungkinan hal teknis spesifik lainnya yang tidak wajar sebagai mobil yang normal. Jangan sampai jadi JEBAKAN dan malah jadi menyusahkan, buang buang uang dan membawa masalah dikemudian hari.
Itu sekedar
gambaran mudah kasus Kesempatan vs Jebakan, yaitu dalam keputusan membeli mobil
second. Kenyataannya dalam perjalanan hidup kita banyak mendapat momen
kesempatan vs jebakan ini. Batas antara kesempatan dan jebakan ini sangatlah
tipis. Pertimbangannya harus dari BIAYA dan KEWAJARAN. Misal ditawarkan investasi
dengan bunga diatas 20% sebulan dengan membeli produk seharga tertentu dan
tanpa usaha apa apa lagi. Perlu pertimbangan matang secara biaya dan kewajaran,
dari mana perusahaan tsb membayar bunga untuk para investornya/nasabahnya?
Memang sepertinya kita akan sangat beruntung karena bisa dapat bagi hasil
lumayan besar setiap bulan dari jumlah uang yang kita investasikan. Tapi banyak
kenyataan terungkapnya investasi bodong sekarang ini terbukti merugikan banyak
nasabahnya. Mungkin bulan bulan awal kita bisa dapat bagi hasilnya sesuai
perjanjian, tapi di bulan berikutnya mulai bermasalah bahkan kemudian tidak
lagi terkirim sama sekali. Kantor Pusat perusahaan investasinya tutup dan uang
Anda akhirnya hilang lenyap bersama ratusan nasabah investor lain. Akhirnya
kesempatan menjadi jebakan karena Anda mengabaikan kewajaran.
Anda orang
yang punya skill spesifik yang sedang dibutuhkan, punya banyak asset, punya
perusahaan sedang booming dan fenomenal, punya produk yang sangat happening,
pendeknya..Anda sedang menjadi "gula" atau " semut ". Pada
saat Anda jadi gula atau semut, sudah tentu Anda jadi target banyak pihak yang
" ingin memanfaatkan " atau " ingin menjatuhkan " Anda.
Saya pakai kata " ingin memanfaatkan ", karena melihat Anda bisa
dipakai untuk mempercepat tercapainya tujuan mereka secara lebih cepat dan
lebih efesien. Saya pakai kata " semut " karena Anda secara
tidak disadari sudah menggigit pihak lain. Saya pakai kata " ingin
menjatuhkan " , karena siapa tahu eksistensi Anda menjadi sandungan, calon
kompetitor kuat, atau penghambat bisnis mereka. Kita tidak tahu apa yang
sebenarnya ada dalam pikiran mereka. Pertimbangkanlah dengan bijaksana agar
Anda jadi orang yang lebih waspada dan berhati hati khususnya dalam berbisnis.
Misalnya
Anda punya perusahaan yang sedang berkembang pesat dan berprospek cerah. Anda
berpikir akan lebih baik jika mendapat tambahan investasi agar lebih cepat
berkembang besar. Padahal wajarnya lebih baik proses berjalan perlahan agar
besar pada waktunya memang sudah siap. Lalu ada investor yang menawarkan
kerjasama investasi dengan pembagian saham. Seharusnya Anda mengambil waktu
untuk lebih mengenal calon mitra investor perusahaan Anda, atau memberi waktu
mengenal calon mitra dengan kerjasama per project dulu untuk lebih mengenal
karakter calon mitra perusahaan Anda. Sampai Anda merasa sudah cukup mengenal
dan perusahaan memang sudah butuh tambahan invetasi, baru ambil kesempatan tsb
menjadikan calon mitra Anda sebagai pemilik saham perusahaan dan resmi
bermitra. Mudah saja bagi mitra yang memang mempunyai dana kuat untuk sekejap
menyusun skenario, memanfaatkan situasi dan membalik keadaan untuk membeli
saham Anda, kemudian menutup perusahaan dan menendang Anda keluar. Maka perlu
waktu cukup untuk menilai baik buruknya bermitra sebelum mengambil
keputusan penting. Ambil yang Anda butuhkan, bukan apa yang Anda inginkan.
inginkan. Semua butuh poses, waktu dan tidak bisa instant. Itupun walaupun
sudah matang dipertimbangkan, kadang masih bisa saja terjadi hal hal yang tidak
Anda inginkan karena bagaimanapun seninya bisnis adalah segala keputusannya
selalu akan berisiko sekaligus berkesempatan di waktu yang bersamaan.
Misalnya
Anda punya asset banyak tanah dimana mana, tahu tahu tanpa ada angin atau
proses sebelumnya, Anda mendadak ditawari jadi Direktur Utama Perusahaan
Developer besar skala nasional tanpa sebelumnya Anda pernah menduduki posisi
managerial apalagi Direksi di perusahaan kontraktor atau developer. Sedangkan
untuk menjadi Dirut Perusahaan Developer besar dengan project skala nasional
dan karyawan ratusan tersebar di seluruh Indonesia, sangat butuh skill spesifik
dan pengalaman puluhan tahun karir pelaksana sampai mengelola bisnis dan
perusahaan semacam itu. Harus berpikir, apakah ini WAJAR? Pertama pikirkanlah
apakah Anda mampu jadi Direktur Utama perusahaan sebesar itu di bidang yang
Anda sama sekali tidak paham sebelumnya? Apakah ada maksud pihak tsb sebenarnya
mengincar asset tanah yang Anda miliki dengan cara yang mudah dan harga yang
murah? Apakah ada biaya yang dibutuhkan untuk menduduki posisi pejabat penting
ini? Apakah perusahaan tsb sedang ada masalah, sehingga di tahap selanjutnya
bisa mengkambing hitamkan Anda sebagai penanggung jawab utama sebagai Direktur
Utama? Setelah mengambil keuntungan dari asset Anda? Perlu banyak pertimbangan
matang dari segi kewajaran dan biaya.
Kesempatan
vs Jebakan sangat tipis bedanya, maka hati hati dalam mengambil keputusan.
Bukannya kita menghindari dalam mengambil kesempatan, tapi perlu pertimbangan
kewajaran dan biaya agar tidak menjadi kerugian besar yang tidak diprediksi dan
terukur sebelumnya bagi Anda apalagi merugikan nama baik, kredibilitas profesi,
asset dan perusahaan Anda. Sayang sekali apa yang sudah capai bertahun tahun
lalu akan hilang lenyap bahkan bisa membawa dampak hukum dan bahkan pidana bagi
Anda karena Anda salah melihat Jebakan sebagai sebuah Kesempatan. Ambil
Kesempatan sebagai informasi, pelajari dulu resikonya, pertimbangkan biaya dan
kewajarannya dan ambil keputusan yang proporsional agar tidak menjadi Jebakan.
Tapi jangan juga terlalu paranoid dan takut mengambil kesempatan bagus.
Terpenting kita harus paham bahwa kesuksesan dan keberhasilan tidak ada yang
instant dan harus melalui proses jatuh bangun. Tapi selama tujuan di depan
masuk akal dan memang bisa kita perjuangkan, jadikan kesempatan sebagai
penyemangat untuk terus berusaha dan berkarya. Jangan lupa untuk meminta saran
masukan dari berbagai pihak yang kompeten agar bisa menimbang kesempatan, tidak
salah mengambil keputusan, atau jika ada hal hal tambahan yang perlu dianalisa
sebelumnya, sehingga resiko bisa makin diperkecil.
SEMANGAT
SUKSES
( Mirza
A.Muthi )
No comments:
Post a Comment